Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa ditutup menguat di tengah pasar mencermati prospek optimisme Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pembangunan ekonomi RI ke depan.
 
Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah naik 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.214 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.220 per dolar AS.
 
"Melihat prospek optimisme Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan program yang dilakukan Jokowi serta mendapat hasil positif dari program dua periode kepemimpinan Jokowi, serta potensi besar pemangkasan suku bunga The Fed yang terjadi pada September, besar kemungkinan ekonomi Indonesia tumbuh dan kuat yang selanjutnya berimplikasi terhadap nilai tukar rupiah ke depannya," kata analis Finex Brahmantya Himawan saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
 
Pemerintahan baru Prabowo-Gibran mendapat tantangan untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 ke depannya untuk merealisasikan janji politiknya mengenai, makan siang gratis, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta kenaikan gaji PNS yang masuk ke dalam anggaran belanja serta membebani APBN sehingga hanya akan memiliki sedikit ruang bagi pemerintahan baru untuk merealisasikan program-program unggulan lainnya.
 
Namun, Presiden terpilih Prabowo optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh hingga 8 persen pada masa kepemimpinannya dan melihat hasil dari program-program yang sudah dijalankan Presiden Jokowi selama dua periode.
 
Di sisi eksternal, reaksi pasar terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk mundur dari pemilu dan digantikan oleh Kamala Harris pada akhir pekan tidak terlalu signifikan dan pergerakan dolar AS juga masih tergolong stabil, meskipun ada sentimen ketidakpastian yang menyelimutinya.
 
Namun, potensi pemangkasan suku bunga Fed Funds Rate pada September 2024 terasa sangat dekat karena mayoritas pedagang dan investor mendukung penurunan, di samping itu survei yang dilakukan CBS setelah "insiden penembakan” mayoritas dimenangkan oleh Donald Trump yang memiliki latar belakang seorang pebisnis tentunya akan lebih merestui pemangkasan suku bunga.
 
Menurut Brahmantya, yang perlu diperhatikan ialah jika Trump memimpin dan menjadi Presiden AS, genderang perang dengan China tidak terhindarkan karena Trump berencana membuat kebijakan yang tidak menguntungkan China seperti menaikkan pajak mobil listrik dari negara itu.
 
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa meningkat ke level Rp16.204 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.228 per dolar AS.
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024