Upaya-upaya kami dalam melestarikan ikan belida sebagai ikon Sungai Musi dan Sumatera Selatan terus berlanjut....

Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Plaju berkolaborasi dengan Badan Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang, Sumatera Selatan, dalam program pelestarian ikan belida yang populasinya terus menurun.

Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan Kilang Plaju, ikan belida yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan pempek dan kerupuk Palembang ini dibudidayakan di kolam instalasi BRPPUPP di Kelurahan Mariana, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

“Populasi ikan belida terus menurun beberapa tahun terakhir. Eksploitasi belida melalui konsumsi berlebih sehingga aktivitas perburuan yang berlebihan menjadi perhatian kami,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Plaju, Siti Rachmi Indahsari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kilang Plaju pecahkan rekor MURI pemadaman api personel terbanyak

Sebelumnya Kilang Plaju telah menggelar program Belida Musi Lestari berupa riset konservasi ikan belida dan budi daya perikanan lokal konsumsi Sumsel terintegrasi. Program ini awalnya ditujukan untuk pelestarian dan budidaya ikan belida lopis (Chitala lopis), melibatkan masyarakat binaan yang membudidayakan ikan yang masuk kategori dilindungi tersebut.

“Upaya-upaya kami dalam melestarikan ikan belida sebagai ikon Sungai Musi dan Sumatera Selatan terus berlanjut dengan membudidayakan indukan berkolaborasi dengan BRPPUPP Palembang,” ujar Siti Rachmi.

Kolaborasi ini merupakan pertama kali dilakukan sehingga meraih Rekor MURI sebagai Kolaborasi Pemangku Kepentingan Pertama untuk Penyelamatan Plasma Nuftah Ikan Belida.

"Cita-cita besar Pertamina adalah secara bertahap ingin mengembangkan ikan belida menuju konservasi in-situ dan berujung pada meningkatnya populasi ikan belida sehingga bisa keluar dari status hewan dilindungi secara penuh," ujar Siti Rachmi menambahkan.

Saat ini dari hasil kolaborasi budi daya ikan belida, kata Siti Rachmi, jumlah Chitala lopis indukan mencapai 85 ekor, G1 remaja 13 ekor, G1 benih 16 ekor, dan Belida Jawa/Putak (Notopterus notopterus) sebanyak 1.154 ekor. Program ini juga mengembangkan perkawinan semi-buatan dan inovasi kriokonservasi bank semen ikan belida lopis dan ikan belida jawa.

Baca juga: Kilang Pertamina Plaju desain Program Mina Padi buat petani Banyuasin

Program domestikasi ikan belida ini sangat penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan restocking populasi ikan belida ke alam. Untuk itu, saat ikan belida sudah masuk G2 maka upaya konservasi ini harus dapat ditransfer dan dilakukan oleh masyarakat pembudidaya ikan.

Kilang Plaju melibatkan masyarakat melalui kemitraan dengan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan). Salah satunya adalah Pokdakan Tunas Makmur.

Siti Rachmi menuturkan pada tahun ini Kilang Plaju akan fokus pada pengembangan inovasi kriokonservasi bank semen ikan belida yang hasilnya akan dipatenkan, transfer pengetahuan dan teknologi konservasi ikan belida, dan pengembangan pemasaran produk UMKM Jasmine Suger yang mengolah hasil perikanan.

“Akan dilaksanakan pengembangan infrastruktur kolam perikanan terpusat dan terintegrasi, serta replikasi inovasi pelet ikan alternatif,” tuturnya.

Setelah exit program pada 2026, akan terbentuk Desa Perikanan Berdikari di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Desa ini akan berperan sebagai sentra produksi pakan ikan, sentra pembenihan perikanan, dan sentra olahan perikanan berdikari dan terintegrasi.

Dia menambahkan program pelestarian ini menunjukkan usaha KPI Unit Plaju dalam mendukung terwujudnya tujuan kelima belas yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yakni menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.

“Lebih spesifik kami fokus pada target 15.5, yakni melakukan tindakan cepat dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan keanekaragaman hayati, dan melindungi serta mencegah lenyapnya spesies yang terancam punah. Mimpi kami bersama bahwa suatu saat ikan belida akan kembali berenang bebas di Sungai Musi,” katanya.

Baca juga: Kilang Pertamina perluas mitigasi kebakaran dengan edukasi masyarakat

Yudi, local hero program ini, mengatakan dengan sosialisasi tersebut tingkat pengetahuan kelompok Masyarakat terkait ikan belida makin meningkat.

“Program CSR ini juga meningkatkan pendapatan Pokdakan untuk suplai pakan ikan belida dan terjalin kemitraan dengan stakeholders perikanan riset konservasi dan budidaya,” katanya.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024