Menurut Ketua KPU Boyolali Siswadi Sapto Harjono, pihaknya telah meminjam gedung bekas perkantoran Kabupaten Boyolali yang sudah tidak terpakai untuk digunakan kegiatan sortir dan melipat surat suara pileg 2014.
Siswadi menjelaskan pihaknya dengan melibatkan sebanyak 500 warga untuk melakukan sortir dan pelipatan surat suara untuk DRP RI dan DPRD Provinsi, sedangkan DPD dan DPRD kabupaten belum datang.
"500 orang dari masyarakat umum itu, dipimpin oleh ketua kelompoknya masing-masing. Mereka melakukan pelipatan surat suara itu, untuk sementara untuk DPR RI dan DPRD Provinsi dengan diperkiarkan batas waktunya hingga 20 hari ke depan," katanya.
Namun, kata dia, pihaknya memperkirakan pada kegiatan pelipatan surat suara untuk Pileg hanya sekitar 15 hari ke depan.
Siswadi menjelaskan, pada pelipatan surat suara tersebut sebanyak 812 dos atai setiap dosnya ada sekitar 1.000 lembar, sehingga totalnya untuk DPR RI dan DPRD Provinsi itu, sebanyak 812.000 lembar.
"Surat suara untuk empat jenis yakni DPR RI, DPD, DPRD Provinsi maupun kabupaten totalnya kurang lebih sekitar 2 juta lembar," katanya.
Menurut dia, lokasi sortir dan pelipatan surat suara rencana menggunakan lima gedung di bekas perkantoran kabupaten lama atau masih satu kawasan sehingga pengawasan akan lebih mudah.
"Kami akan melihat dahulu dengan 500 orang itu, hasilnya per hari berapa, jika dinilai masih kurang hingga batas waktu 20 hari ke depan. Maka, kami akan menambah personilnya untuk menyesuaikan batas waktu yang ditentukan," kata Siswadi.
Siswa menjelaskan, surat suara yang disimpan di Gedung PGRI Boyolali kini diangkut menggunakan jasa pengiriman Kantor Pos ke komplek perkantoran kabupaten lama.
Menurut dia, pihaknya kini masih menunggu distribusi dari percetakan untuk surat suara yang belum datang. Proses sortir maupun pelipatan akan dilakukan setelah barangnya datang.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014