Beijing (ANTARA) - Badan perencana ekonomi utama China pada Minggu (21/7) mengatakan bahwa mereka telah mengalokasikan 350 juta yuan atau sekitar 49,08 juta dolar AS dari anggaran pusat untuk membantu penanggulangan bencana dan upaya restorasi di Provinsi Henan, Provinsi Shaanxi, dan Provinsi Sichuan yang dilanda banjir.
Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pemulihan darurat sekolah, rumah sakit, fasilitas pengendalian banjir, dan lainnya yang rusak akibat banjir di tiga provinsi tersebut, demikian menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China.
Di China, saat puncak musim banjir dari akhir Juli hingga awal Agustus, hujan lebat dan angin topan menyebabkan ketinggian air meningkat, menimbulkan ancaman yang signifikan bagi masyarakat di sepanjang sungai, di dekat danau, dan di garis pantai.
Pusat Meteorologi Nasional (National Meteorological Center/NMC) China pada Minggu yang sama kembali mengeluarkan peringatan biru, peringatan yang paling ringan, untuk hujan badai.
NMC memperkirakan bahwa dari Minggu pukul 14.00 hingga Senin (22/7) pukul 14.00 waktu setempat, hujan lebat akan melanda sebagian besar lokasi di China, termasuk Hainan, Guangdong, Guangxi, Yunnan, Sichuan, Shaanxi, Hebei, dan Shandong.
Selain itu, NMC juga telah menyarankan pemerintah daerah untuk melakukan persiapan yang tepat dan memeriksa sistem drainase di kota, lahan pertanian, dan kolam ikan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024