Saya cuma minta Jakarta bersih dari sampah. Itu saja."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan, dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap melawan aksi mafia yang berdampak tidak efektifnya pengelolaan sampah di ibukota negara Republik Indonesia (RI).

Bahkan, ia mengemukakan di Balaikota, Rabu, bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan TNI guna menjaga kemungkian adanya penolakan penolakan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

"Saya prediksi nanti ada perlawanan, ada permainan baru, dan selanjutnya Bantar Gebang ditutup dengan alasan menolak pengelolaan baru kita. Kalau memang begitu, nanti kita kirim tentara saja untuk mengangkut sampah," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (Pemprov DKI) Jakarta sebenarnya telah menghentikan kontrak kerja sama dengan pihak swasta per Januari 2014 dalam hal pengangkutan sampah dari Jakarta menuju TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, karena dinilai merugikan dari sisi keuangan.

Meski pihak swasta sempat menawarkan perpanjangan kontrak hingga Juni 2014, Ahok tetap menolaknya, dan untuk sementara memutuskan pihak Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebersihan mengangkut sampah sendiri.

Hanya saja, ia juga mengemukakan, masalahanya armada truk pengangkut sampah milik Pemprov DKI Jakarta sangat terbatas, yakni dari jumlah ideal 700 unit, pihaknya baru meremajakan 107 unit untuk menanggani 6.500 ton sampah dari penduduknya per hari.

"Anggaran untuk sampah kita Rp1,2 triliun loh, Kota Solo aja cuma Rp8 miliar, kok Jakarta masih kotor? Masih banyak sampah? Alasannya truk kita kurang, tapi kan sudah kita swasta-kan waktu itu, masih saja kotor. Saya enggak ngerti logikanya gimana," kata dia.

Ahok menegaskan, perlawanan pihaknya terhadap mafia sampah tetap dibarengi tawaran rekonsiliasi, jika pihak swasta mau bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.

"Sekarang ini permainan mereka di lapangan. Bilang truk kuranglah dan sebagainya. Saya akan bongkar semua ini. Saya lawan orang-orang yang punya duit. Tapi, kalau mereka nggak melawan, kita akan rekonsiliasi, lupakan masa lalu. Saya cuma minta Jakarta bersih dari sampah. Itu saja," demikian Basuki Tjahaja Purnama. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014