Putrajaya, Malaysia (ANTARA) - ASEAN sebagai badan regional di Asia Tenggara perlu lebih vokal dan maju dalam menentukan nasib Palestina di tahun-tahun ke depan, kata mantan Menteri Luar Negeri Malaysia Rais Yatim di Putrajaya, Senin.

"(ASEAN) harus lebih bersuara dan langkah apa yang harus diambil. Sekarang ini tidak ada,” kata Rais usai memberikan keterangan pers di sela-sela Kolokium “Koalisi LSM Malaysia: Bebaskan Palestina”.

Jika ada gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel, seharusnya itu merupakan hasil desakan dari ASEAN, ujar dia. “Itu tidak pernah dilakukan. Tapi saya harap ke depan akan dilakukan”.

Selanjutnya, kata Rais, ASEAN juga perlu mencari jalan bagaimana membantu melakukan rehabilitasi untuk Palestina.

Sekretariat ASEAN di Jakarta, menurut dia, dapat membuat pernyataan setelah mendapatkan pernyataan dari anggota-anggotanya. Atau, menurut dia, dapat pula dibuat sesi khusus membahas dan menyuarakan tentang Palestina.

Tidak masalah jika masing-masing negara anggota memiliki sikap berbeda, kata Rais, tapi isu tersebut harus dikemukakan seperti dalam forum menteri luar negeri atau pemimpin pemerintahan.

ASEAN, yang merupakan himpunan negara di Asia Tenggara, beranggotakan Malaysia, Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Vietnam. 

Baca juga: ASEAN: Pemimpin dunia harus gunakan pengaruhnya hentikan perang Gaza

Baca juga: Indonesia terus dorong pengakuan Palestina di pertemuan Menlu ASEAN


 

Pertemuan Menhan se-ASEAN, Prabowo ajak ASEAN bantu Palestina

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024