Jakarta (ANTARA) - Saat membandingkan minyak bunga matahari dan minyak canola, keduanya memang memiliki komponen yang bermanfaat. Kendati demikian, para pakar tidak mengidentifikasi minyak mana dari keduanya yang paling sehat, namun minyak canola dinilai lebih baik digunakan dalam proses memasak.

Minyak bunga matahari vs minyak canola

Perbedaan utama antara minyak bunga matahari dan minyak canola terletak pada jenis lemak. Minyak bunga matahari kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, yang membantu menurunkan kolesterol; sedangkan minyak canola mengandung asam lemak omega-3, sejenis asam lemak tak jenuh ganda yang dapat membantu menurunkan trigliserida tinggi.

Untuk menghindari penambahan berat badan karena mengonsumsi terlalu banyak lemak, Mayo Clinic menganjurkan penggunaan minyak hanya dalam jumlah sedang. Saat memilih lemak, hal utama yang harus diingat adalah mengurangi konsumsi makanan berlemak jenuh, seperti daging dan minyak sawit. Selain itu, hindari makanan berlemak trans seperti margarin dan mentega putih, yang mengandung minyak nabati terhidrogenasi yang tidak sehat.

Harvard Health Publishing juga merekomendasikan penggantian lemak jenuh dengan lemak cair dari minyak, namun tidak dikatakan bahwa satu jenis minyak goreng lebih unggul dari yang lain. Meskipun lembaga tersebut mengakui bahwa banyak ahli memilih minyak zaitun, namun dikatakan bahwa pilihan minyak lain juga cocok, salah satunya adalah minyak canola karena memiliki kandungan asam oleat tak jenuh tunggal yang tinggi.

Perbandingan stabilitas panas

Saat menilai perbandingan minyak goreng, salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah titik asap. Klinik Cleveland mendefinisikan ini sebagai suhu saat minyak mulai berasap yang menghasilkan asap beracun dan radikal bebas.

Minyak bunga matahari memiliki titik asap yang tinggi, minyak kanola memiliki titik asap sedang, dari kedua minyak tersebut, minyak bunga matahari lebih disukai untuk membuat warna kecoklatan dan gosong. Bunga matahari juga merupakan pilihan yang tepat untuk menggoreng, namun metode memasak ini tidak sehat, jadi batasi hanya pada camilan sesekali.

Penelitian pada bulan Mei 2018 yang diterbitkan dalam ‌Acta Scientific Nutritional Health‌ menemukan bahwa titik asap bukanlah satu-satunya penentu keamanan minyak saat dipanaskan. Sebaliknya, jumlah senyawa polar yang merupakan senyawa tidak sehat yang dihasilkan selama degradasi minyak, merupakan indikator stabilitas minyak yang lebih akurat.

Pengukuran senyawa polar dari berbagai minyak goreng menunjukkan produksi minyak bunga matahari lebih sedikit dibandingkan minyak canola. Karena minyak yang menghasilkan jumlah paling sedikit adalah minyak zaitun extra-virgin, tim peneliti menyimpulkan bahwa ini adalah pilihan paling aman dan stabil untuk memasak.

Baca juga: 8 pilihan minyak kedelai beserta harganya

Baca juga: 5 manfaat minyak kelapa murni untuk kesehatan

Baca juga: Cara mudah membuat minyak kelapa di rumah


Halaman selanjutnya: Apa itu minyak bunga matahari tinggi oleat?

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024