PITSA diharapkan dapat menjadi prototipe anak perusahaan Pertamina Patra Niaga dan dapat terus meningkatkan penjualan dan mengembangkan pasar di Timor Leste
Jakarta (ANTARA) - Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Ego Syahrial berharap agar Pertamina International Timor S.A (PITSA) dapat menjadi prototipe anak usaha dari Pertamina Patra Niaga di Timor Leste, dan mengembangkan pasarnya.

“Setelah melakukan evaluasi, Dewan Komisaris mengapresiasi pencapaian kinerja semester I tahun 2024. Dengan kinerja yang baik ini, PITSA diharapkan dapat menjadi prototipe anak perusahaan Pertamina Patra Niaga dan dapat terus meningkatkan penjualan dan mengembangkan pasar di Timor Leste,” ujar Ego dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Indonesia melalui PITSA telah memasok kebutuhan energi untuk Timor Leste, kata dia.

PITSA merupakan salah satu dari sembilan anak usaha PT Pertamina Patra Niaga yang resmi beroperasi menjadi badan usaha lokal Timor Leste pada tahun 2015.

Adapun komposisi kepemilikan saham PITSA terdiri dari 50 persen PT Pertamina Patra Niaga, 45 persen PT Pertamina Retail, dan 5 persen mitra lokal Timor Leste 4-Concorcio Timor Progresso (4-CTP).

"Pertamina telah melayani kebutuhan energi untuk Timor Leste sejak Terminal BBM Dili dibangun tahun 1984,” ucapnya.

Dengan demikian, Pertamina telah melayani kebutuhan energi Timor Leste pada saat masa transisi.

Pasokan energi baik BBM, LPG, avtur, maupun petrokimia seperti aspal untuk pembangunan jalan dalam kondisi aman.

“Termasuk aspek keselamatan kerja bagi para pekerja Pertamina di PITSA,” ujar Ego Syahrial saat meninjau langsung unit operasi PITSA di Timor Leste.

Lewat PITSA, kata dia, Pertamina Patra Niaga melakukan kegiatan operasional penyaluran bahan bakar jenis Pertamax (RON 92), Pertadiesel, Avtur, produk pelumas, dan produk petrokimia.

Saat ini, PITSA mengoperasikan terminal BBM di Dili, SPBU di Bebora, SPBU di Becora, SPBU di Metiaut, Airport Depot & Into Plane Service (ADIPS) Comoro, dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Tibar.

“Dengan titik suplai dari unit operasi Pertamina Patra Niaga di Indonesia seperti Surabaya, Kupang, dan Atapupu, hingga trading arm di Singapura yakni Pertamina International Marketing & Distribution (PIMD) Pte. Ltd,” ucapnya.

Untuk rata-rata penyaluran BBM Pertamina di Timor Leste mencapai 5.854 Kiloliter (KL) per bulan. Sedangkan, LPG mencapai 28 Metric Ton (MT) per bulan, dan penyaluran untuk pasokan Avtur sebesar 140 KL per bulan. Untuk produk Pelumas, penyaluran mencapai 11 KL per bulan.

Dalam kesempatan itu, Ego dan Dewan Komisaris Pertamina Patra Niaga juga turut mengapresiasi para pekerja di airport, depot, SPBU, dan terminal BBM.

“Serta menekankan pentingnya mengedepankan aspek keselamatan atau Health, Safety, Security & Environment (HSSE) dalam keseharian dan budaya pekerja di PITSA. Termasuk melakukan pengecekan sarana dan fasilitas, serta melakukan latihan simulasi keadaan darurat,” kata dia.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan Pertamina Patra Niaga bersama anak usahanya terus melakukan ekspansi produk bahan bakar dan pelumas berkualitas, hingga operasional SPBU dan depot di mancanegara.

“Sebagai Sub Holding Pertamina yang menjalankan rantai bisnis pemasaran, kami terus berupaya untuk berekspansi dan go global. Hal ini dilakukan dengan membuka peluang penetrasi produk berkualitas Pertamina ke pasar mancanegara yang lebih luas,” ucap Heppy.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga perluas wilayah pendataan QR Code Pertalite
Baca juga: Pertamina siap memasok BBM jenis baru rendah sulfur
Baca juga: Kilang Pertamina perluas mitigasi kebakaran dengan edukasi masyarakat

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024