Saint Petersburg, Rusia (ANTARA News) - Suporter Borussia Dortmund diserang pendukung Zenit di jalan-jalan Kota Saint Petersburg, Rusia, sebelum laga 16 besar Liga Champions leg pertama, Selasa (Rabu dinihari WIB).

Jens Volke, juru bicara suporter Dortmund, mengatakan bahwa suporter Zenit menyerang, mengejar, dan mencari fans Dortmund yang berada di jalan Kota Saint Petersburg.

"Hati-hati, serangan terhadap pendukung BVB (Borussia Dortmund) di kota masih berlangsung," menurut satu posting di akun Twitter Jens Volke dilansir dari laman ESPN (25/2).

ESPN mewartakan bahwa sejak Selasa pagi beberapa pendukung Dortmund memang diburu oleh oknum suporter tersebut. Volke mengatakan 60 pendukung Dortmund telah diserang dan menderita hidung retak dan cedera kecil.

UEFA memerintahkan Zenit untuk menutup beberapa tribun di Stadion Petrovsky yang akan digunakan kelompok pendukung garis keras "Ultras" pada pertandingan melawan Dortmund.

Sebelumnya fans Zenit membentangkan spanduk bernada rasis dan menyalakan kembang api kala Zenit menderita kekalahan 4-1 atas Austria Wein di Liga Champions awal musim ini.

Direktur umum Zenit, Maxim Mitrofanov, mengatakan di situs resminya bahwa ada pemeriksaan tambahan bagi pemilik tiket untuk mencegah oknum suporter tersebut masuk ke stadion.

"UEFA mengadopsi sanksi dan langkah-langkah keamanan sesuai dengan peraturan kedisiplinan," kata Maxim Mitrofanov dilansir dari laman ESPN (25/2)

"Sebagian Stadion Petrovsky ditutup, empat sektor yang ditempati 'Ultras' akan ditutup untuk pertandingan. Fans dengan tiket musiman tidak akan diizinkan masuk ke stadion. Pendukung tidak diizinkan membeli tiket untuk pindah ke sektor lain di stadion karena bertentangan dengan UEFA. Pemegang tiket musiman untuk sektor terlarang tidak akan diizinkan masuk ke wilayah stadion," kata Maxim Mitrofanov.

"Saya terpaksa mengecewakan suporter pemilik tiket musiman dari sektor terlarang yang ingin tetap masuk ke dalam stadion. Mereka dilarang melakukannya," pungkas Maxim.

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014