Kalaupun karena suatu penyebab, status imunisasi polio anak belum lengkap, maka dia harus mengejarnya sampai masuk usia sekolah dasar
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan anak bisa terkena polio apabila tak mendapatkan imunisasi polio lengkap yakni empat dosis vaksin tetes dilanjutkan dua dosis vaksin suntik sebelum berusia satu tahun.

"Anak-anak bisa kena karena imunisasi polio enggak lengkap. Misalnya hanya polio tetes tapi tidak dilengkapi dengan polio suntik," kata Pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Inggrita Wisnuwardani dalam acara "PIN Polio: Upaya Bersama Melindungi Anak dari Polio" yang disiarkan daring, Senin.

Kalaupun karena suatu penyebab, status imunisasi polio anak belum lengkap, maka dia harus mengejarnya sampai masuk usia sekolah dasar (SD).

Inggrita mengatakan sejumlah kondisi antara lain demam dan diare dapat menyebabkan seorang anak menunda imunisasi. Namun, setelah sembuh dia harus mengejar imunisasi yang tertinggal tersebut.

"Lalu bayi yang lahirnya terlalu kecil, kalau di bawa 2.000 gram ditunggu sampai usia dua bulan atau beratnya sudah lebih dari 2.000 gram," kata dia.

Kemudian, khusus anak yang mengalami imunodefisiensi seperti pasien kanker atau autoimun yang mendapatkan obat-obatan untuk menekan sistem imun, mereka tidak bisa mendapatkan vaksin dengan virus polio hidup. Tetapi saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada 23 Juli 2024, pasien ini mendapatkan vaksin polio suntik alih-alih tetes.

PIN Polio di Jakarta sebagai upaya mencegah anak-anak terkena polio akan berlangsung pada 23 hingga 29 Juli 2024 untuk putaran pertama, dilanjutkan putaran kedua diadakan pada 6 hingga 12 Agustus. Pemberian vaksin menyasar anak berusia nol hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari.

Inggrita mengatakan semua kelompok usia bisa terkena polio, namun, merujuk laporan kasus, polio ditemukan pada anak berusia kurang dari 15 tahun. Pada kasus yang terjadi Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah pasien terbanyak berusia usia 0-5 tahun.

Menurut penelitian sekitar 90 persen orang yang terjangkit dengan virus polio tidak memberikan gejala atau tidak ada tanda apa-apa. Kalau pun muncul gejalanya biasanya mirip seperti flu biasa yakni demam, batuk, pilek, diare sedikit, mual, muntah. Namun, ada tanda dan gejala yang klasik yaitu kelumpuhan yang tiba-tiba terutama di separuh badan bagian bawah atau kaki.
Baca juga: Dinkes DKI bilang vaksin polio aman
Baca juga: 238.516 anak jadi sasaran PIN Polio di Jakarta Selatan
Baca juga: Dinkes DKI wajibkan anak yang sudah imunisasi polio tetap ikut PIN

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024