Jadi ada yang masuk juga di zonasi, tidak dapat zonasi masuk lagi di afirmasi, masuk juga di prestasi
Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menemukan adanya sejumlah siswa yang mendaftar berulang kali pada sekolah yang sama saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2024 di wilayah itu.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar di Serang, Senin, menyebut salah satu contohnya ditemukan di SMAN 1 Kabupaten Serang, dari 1.200 siswa yang mendaftar ada yang daftar berulang kali.

"Jadi ada yang masuk juga di zonasi, tidak dapat zonasi masuk lagi di afirmasi, masuk juga di prestasi. Bahkan mau mindahin orang tuanya, orang tuanya nggak mau pindah," ujar Al Muktabar.

Setelah dilakukan padan data, lanjut dia, hanya 900 siswa yang lolos tidak mendaftar berulang kali, sehingga sisanya merupakan data pendaftar yang bertumpuk.

Baca juga: Dindikbud Banten ingatkan tidak ada pungutan pada PPDB

Meski datanya bertumpuk, kata dia, hasil cek menunjukkan satu sekolah tersebut menerima sekitar hampir 600 siswa. Hal tersebut, kata Al Muktabar, menunjukkan APS (Angka Partisipasi Sekolah) di Banten makin membaik.

Menurut dia, APS sangat tergantung dari sarana prasarana belajar. Pihaknya terus memadankan daya tampung, khususnya di sekolah negeri.

Al Muktabar juga mengatakan pihaknya segera menghitung PPDB bangku kosong dan carikan solusinya. Sebab hal tersebut didasari persoalan tidak meratanya jumlah siswa.
Sehingga prinsipnya, kata dia, penerimaan bangku kosong akan menggunakan jalur afirmasi. Yang tidak mampu akan dijadikan prioritas.

Baca juga: Disdik Depok pastikan siswa dianulir PPDB SMAN dapat sekolah swasta

Selain itu berbagai masalah PPBD tahun ini sangat beragam. Pihaknya hingga kini masih berupaya meningkatkan APS Banten di tingkat nasional, yang kini masih di level bawah.

Pada 2025 Al Muktabar mengatakan sebagian besar agenda Pemprov Banten akan memperluas sarana prasarana pendidikan. Pada 2023 pihaknya sudah banyak menambah unit sekolah baru serta ruang kelas.

"Pada waktu PPDB kemarin tuh lumayan ya. Tidak baik banget, tapi sudah lumayan makin bisa terkendali. Terus tingkat kedekatan antara pelamar dengan yang diterima itu sudah makin dekat," ucapnya.

Baca juga: Tiga SMA Negeri di Yogyakarta masih kekurangan siswa baru

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024