Sana'a, Yaman (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Minggu, menyuarakan kekhawatiran yang "mendalam" atas potensi eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah setelah serangan Israel di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat.

“Sekretaris Jenderal sangat prihatin mengenai risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan dan terus mendesak semua pihak untuk menahan diri,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor utusan khusus Sekjen PBB untuk Yaman, Hans Grundberg.

Dia meminta semua pihak yang berkepentingan "untuk menghindari serangan yang dapat melukai warga sipil dan merusak infrastruktur sipil."

Baca juga: Arab Saudi desak semua pihak menahan diri di tengah konflik kawasan

Setidaknya tiga orang tewas dan 87 lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan pelabuhan Al Hudaydah, termasuk tangki bahan bakar dan pembangkit listriknya pada Sabtu, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi.

Tentara Israel mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai "tanggapan langsung" terhadap serangan drone yang dilancarkan Houthi ke Tel Aviv pada Jumat kemarin, yang menewaskan seorang warga Israel dan melukai 10 lainnya.

Kelompok Houthi telah menargetkan kapal-kapal milik Israel, berbendera, dioperasikan atau menuju ke pelabuhan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, di mana lebih dari 38.900 orang tewas dalam serangan mematikan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Houthi targetkan 112 kapal Israel, AS dan Inggris sejak November 2023

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024