Moskow (ANTARA) - India telah mengevakuasi lebih dari 4.500 mahasiswa dari Bangladesh di tengah aksi protes yang dipimpin mahasiswa dan menyebabkan banyak kematian di ibu kota Dhaka, kata Kementerian Luar Negeri India. "Hingga saat ini, lebih dari 4.500 mahasiswa India telah kembali ke India," kata kementerian tersebut pada Minggu (21/7).

Kemenlu India juga menambahkan bahwa di antara yang dievakuasi terdapat 500 mahasiswa dari Nepal, 38 dari Bhutan, dan satu orang dari Maladewa.

Protes terhadap sistem kuota pekerjaan publik oleh pemerintah Bangladesh meningkat pekan lalu setelah bentrokan kekerasan di Universitas Dhaka.

Para pengunjuk rasa mendesak pengakhiran sistem kuota, yang mencadangkan 30 persen posisi di pemerintah untuk anggota keluarga veteran perang 1971.

Mereka menuduh adanya diskriminasi dan favoritisme terhadap pendukung Perdana Menteri Sheikh Hasina, yang partainya memimpin gerakan kemerdekaan.

Pada Jumat (19/7), pihak berwenang Bangladesh memberlakukan jam malam di seluruh negeri.

Pemberlakuan jam malam itu untuk meredam aksi kekerasan setelah hari paling mematikan dalam minggu-minggu demonstrasi, ketika lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dan setidaknya 300 petugas polisi terluka.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Bangladesh berlakukan jam malam di tengah protes disertai kekerasan

Baca juga: PBB desakkan akuntabilitas setelah 75 orang tewas di Bangladesh


Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024