Pertama, air minum sehari-hari atau air putih (drinking water). "Air minum sehari-hari mengandung mineral,yang tekanan osmotiknya lebih rendah dibandingkan plasma darah," ujarnya saat acara konferensi pers peluncuran buku Petunjuk Praktis Pemenuhan Kebutuhan Cairan dalam Latihan Fisik, di Jakarta, Selasa. Ke dua, sport drink atau dikenal dengan minuman isotonik.
"Minuman ini mengandung gula dan garam dengan tekanan osmotik yang sama dengan cairan darah," katanya.
Dr. Wishnu mengingatkan, minuman isotonik berbeda dengan minuman energy drink.
Menurut dia, minuman isotonik adalah yang mengandung karbohidrat sebesar 4-8 persen dan mineral seperti Natrium, Kalium dalam jumlah rendah. Sementara minuman energy drink merupakan minuman yang mengandung karbohidrat lebih tinggi.
Kemudian, lanjut ia, mengutip anjuran dari American College Sport Medicine (ACSM), asupan cairan harus diberikan pada tubuh sebelum, saat dan setelah latihan. Sekitar empat jam sebelum latihan kita dianjurkan mengonsumsi 500-600 mL air putih. Lalu saat latihan, tubuh kita membutuhkan asupan cairan sekitar 100- 250 mL (bila kita melakukan latihan kurang dari 60 menit).
Namun, bila seseorang melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit dan intensitasnya tinggi, maka direkomendasikan meminum minuman isotonik.
Sementara, setelah latihan, kita juga memerlukan asupan cairan sekitar 600-700 mL air minum putih atau sport drinks setiap terjadi penurunan berat badan 0,5 kilogram hingga berat badan kembali sama seperti sebelum latihan.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014