Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meyakini bahwa setelah pemilihan presiden, posisi Washington terhadap Israel dan konflik Gaza mungkin berubah, demikian lapor Politico, mengutip seorang diplomat senior Timur Tengah.
"Penilaian kami adalah bahwa Netanyahu ingin mengulur waktu hingga pemilihan November," kata diplomat itu sebagaimana dikutip surat kabar tersebut.
Netanyahu juga mungkin menunda pembicaraan dalam upaya untuk menenangkan anggota sayap kanan pemerintahnya atau dengan keyakinan bahwa Hamas sekarang terlalu lemah, kata laporan itu pada Minggu (21/7).
Pada saat yang sama, Netanyahu dinilai meyakini bahwa setelah pemilihan, dia akan dapat menghindari tekanan yang diberikan oleh Presiden AS saat ini Joe Biden untuk menghentikan konflik bersenjata di Jalur Gaza, menurut laporan tersebut.
Selain itu, dia berharap bahwa Trump akan mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Israel, dan yang lebih keras terhadap Iran dan proksinya, khususnya gerakan Hizbullah Lebanon.
Pada Minggu (21/7), kantor Netanyahu mengatakan bahwa negosiator Israel akan melanjutkan diskusi dengan mediator mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada Kamis mendatang (25/7).
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sullivan: Biden akan fokus bahas kesepakatan sandera dengan Netanyahu
Baca juga: Perseteruan antara Netanyahu dan pemerintahan Biden kian meningkat
Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024