Surabaya (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan adanya tiga aspek yang sangat penting untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan produksi komoditas kelapa yaitu kualitas bibit, pemeliharaan, serta metode panen.

“Menurut saya kualitas bibit itu sangat penting. Kedua, pemeliharaan sangat penting. Yang ketiga adalah metode cara panen,” katanya dalam Konferensi Cocotech Ke-51 di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Baca juga: Jokowi: Potensi ekonomi hijau dari kelapa beri peluang besar bagi RI

Presiden Jokowi menuturkan para petani kelapa harus memperhatikan kualitas bibit kelapa termasuk upaya pemeliharaannya karena yang sering dijumpai adalah bibit hanya ditanam kemudian dibiarkan dan ketika berbuah baru diambil.

Padahal bibit yang unggul ketika dilakukan pemeliharaan yang baik akan menghasilkan kelapa yang berkualitas dan berjumlah banyak.

“Menurut saya kualitas bibit itu sangat penting, dan yang kedua adalah pemeliharaan sangat penting. Biasanya kita menanam, dibiarkan, berbuah baru diambil. Tidak ada yang namanya pemeliharaan,” ujarnya.

Selain kualitas bibit dan langkah pemeliharaan, kata Jokowi, aspek ketiga yang tak kalah penting adalah metode panen kelapa yakni mulai dari aspek kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk skill yang dimiliki.

Terlebih, menurut Jokowi, Indonesia memiliki lahan seluas 3,8 juta hektar dengan produksi mencapai 2,8 juta ton per tahun, sehingga memerlukan metode panen yang tepat termasuk memperkirakan jumlah SDM yang dibutuhkan untuk memetik kelapa pada pohon yang tinggi.

“Kalau kita memiliki jutaan pohon kelapa, menyiapkan orang yang memiliki skill untuk memetik kelapa. Kalau kelapanya 20 meter dengan jutaan pohon kelapa berarti berapa orang yang harus disiapkan untuk memetik itu,” katanya.

Bahkan Presiden Jokowi menginginkan agar tercipta inovasi yang mampu memetik kelapa dari bawah, sehingga tidak perlu naik ke pohon kelapa dengan tinggi puluhan meter untuk memetiknya.

“Jangan sampai kelapa tingginya sampai 20 meter, 30 meter, kalau ada kelapa yang bisa langsung dipetik dari bawah akan lebih baik. Buahnya jangan cuma jumlahnya sedikit, buahnya lebih banyak lebih baik lagi,” kata Presiden.

Baca juga: Presiden Jokowi bertolak ke Surabaya resmikan Konferensi Cocotech 2024
Baca juga: Presiden Jokowi: Kerja sama UEA bawa RI kuasai pasar nikel dunia
Baca juga: Kemendag siap menggelar Cocotech bahas ekonomi hijau komoditas kelapa

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024