Pertemuan itu akan membahas mengenai masa depan perempuan dan anak Papua dalam perkembangan zaman saat ini
Sentani (ANTARA) - Majelis Rakyat Papua (MRP) mengundang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga untuk membahas payung hukum perlindungan terhadap perempuan dan anak di Papua.

"Majelis Rakyat Papua mengundang Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga datang ke Jayapura untuk membahas payung hukum perlindungan terhadap perempuan dan anak Pupua sekaligus dalam rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 tahun 2024",  kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura Miryam Y Soumilena di Sentani, Minggu.

Ia mengatakan Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga tiba di Bandara Sentani pada Senin (22/7) pagi.

“Dari Bandara Ibu Menteri PPA akan menuju hotel dalam rangkaian hari anak nasional (HAN) ke-40 dan melakukan pertemuan dengan Pj Gubernur Papua, Pj Wali Kota Jayapura, Pj Bupati Jayapura dan Bupati Keerom bersama anggota MRP,” katanya.

Menurut Miryam, pertemuan itu akan membahas mengenai masa depan perempuan dan anak Papua dalam perkembangan zaman saat ini.

“Kami bisa menginformasikan bahwa kehadiran Ibu Menteri PPPA RI (Bintang Puspayoga) adalah karena undangan dari Majelis Rakyat Papua sekalian dalam momentum HAN ke-40,” ujarnya.

Dia menjelaskan dalam pembahasan mengenai masa depan perempuan dan anak Papua ke depan kemungkinan MRP akan membuat payung hukum atau peraturan mengenai perlindungan kepada perempuan dan anak Papua.

“Kita sama-sama tahu bahwa adat di Papua begitu keras, dimana ketika perempuan Papua sudah dibayar emas kawin dengan lunas maka laki-laki berhak melakukan apa saja termasuk kekerasan,” katanya.

Dia menambahkan hal ini yang coba dirumuskan oleh MRP sebagai lembaga adat dan budaya sekaligus representatif masyarakat Papua untuk membuat payung hukum guna melindungi hak-hak perempuan dan anak Pupua.

“Selain membahas mengenai payung hukum perlindungan perempuan dan anak juga membahas mengenai pemberdayaan, stunting di seluruh wilayah Papua,” ujarnya.

Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan & anak rentan alami kekerasan di ranah online
Baca juga: Cegah kekerasan seksual, perempuan diimbau waspada orang tak dikenal
Baca juga: KemenPPPA siapkan DAK Fisik Rp252 miliar untuk isu perempuan dan anak

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024