Berlin (ANTARA News) - Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan Senin, berbagai usaha sedang dilakukan untuk mempertemukan dan mendamaikan kembali kapten tim Perancis, Zinedine Zidane dan pemain bertahan Marco Materazzi.
Zidane dikeluarkan dari lapangan pada pertambahan waktu kedua babak final Piala Dunia di Jerman Juli lalu setelah ia menanduk dada Materazzi, yang menghina pemain tengah maestro tim Perancis itu.
Italia mengalahkan Perancis 5-3 lewat tendangan penalti setelah pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Olimpiade Berlin itu berkesudahan 1-1 dalam waktu normal.
"Kita berusaha mempertemukan kembali Materazzi dan Zidane," kata Blatter kepada dalam simposium internasional FIFA dan Konferensi Kepelatihan Nasional UEFA di ibukota Jerman.
"Proyeksinya akan kita tetapkan, di antaranya pergi bersama ke Pulau Robben di Afrika Selatan dimana (Nelson) Mandela sedang dipenjara selama 27 tahun," katanya.
"Setelah itu diharapkan cerita perseteruan tentang kedua pemain itu berakhir. Peristiwa ini disesalkan. Saya sudah mengatakan hal ini ketika pada pertandingan itu keluar kartu merah," kata Blatter.
Blatter dan Presiden UEFA Lennart Johansson mengatakan, turnamen selama sebulan di Jerman itu menunjukkan kepada dunia tentang bagaimana sepakbola dapat sebagai kekuatan menyatukan manusia.
"Emosi positip disalurkan melalui pertandingan selama empat minggu," katanya.
"Tidak ada konflik yang terjadi selama empat minggu itu. Saya berbicara dengan berbagai kalangan politisi dan menerima pernyataan mereka bahwa sepakbola dapat menyatukan semua orang. Sepakbola merupakan bahasa universal yang dapat meningkatkan integritas dari berbagai faktor," katanya.
Johansson, yang juga salah satu ketua Panpel Piala Dunia, menyatakan kelegaannya tidak ada masalah yang terjadi dari kedatangan banyak orang ke stadion di Jerman, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006