Port Sudan (ANTARA) - Militer Sudan pada Sabtu mengatakan telah mengalahkan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di negara bagian Senar sebelah tenggara negara itu.

Militer tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menangkap lima kendaraan tempur dan menghancurkan 16 lainnya.

Menurut laporan media setempat, komandan operasi RSF di negara bagian Sennar, Abdurrahman al-Bishi, tewas dalam serangan udara yang dilakukan militer Sudan.

Pada 3 Juli, Organisasi Internasional untuk urusan Migrasi (IOM) mengumumkan bahwa jumlah pengungsi di Sennar mencapai 136.130 orang sejak 24 Juni.

Negara bagian Sennar didera bentrokan sengit antara militer dan milisi RSF yang bertujuan untuk menguasai kota-kota besar di negara bagian itu, termasuk Singa, Sennar, El Suki, dan Dinder.

Perang di Sudan meletus pada April 2023 antara Jenderal Angkatan Darat Abdel Fattah al-Burhan dan komandan RSF Mohamed Hamdan Dagalo karena perbedaan pendapat terkait integrasi RSF ke dalam angkatan darat.

Konflik tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang menghancurkan, dan bentrokan telah menewaskan hampir 16 ribu orang dan jutaan orang mengungsi.

Pada 29 Maret, Sudan mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB terhadap Uni Emirat Arab atas dugaan mendukung RSF, sebuah tudingan yang dibantah UEA.

Sumber: Anadolu

Baca juga: WHO: Bencana kemanusiaan di Sudan harus segera diatasi
Baca juga: UEA sumbang Rp409,7 miliar untuk bantuan di Sudan dan Sudan Selatan

Penerjemah: Katriana
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024