Jakarta (ANTARA) - Banyak orang yang berpuasa Senin Kamis dengan harapan bahwa permohonannya akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dalam Islam, puasa dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat disukai oleh Allah.

Ketika berpuasa, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak berdoa, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amalan baik lainnya.

Puasa Senin Kamis menjadi salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW yang banyak dilakukan oleh umat Islam. Puasa sunnah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama ketika seseorang memiliki niat khusus atau permohonan tertentu yang ingin disampaikan.

Puasa sunnah ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis setiap minggunya, mengikuti anjuran Nabi yang sering berpuasa pada hari-hari tersebut.

Baca juga: Niat puasa Senin Kamis lengkap Arab dan latin serta artinya

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga Nahdlatul Ulama (NU), dalam riwayat Rasulullah SAW dijelaskan bahwa pada dua hari ini amalan-amalan manusia ‘disetorkan’ kepada Sang Pencipta. Nabi SAW bersabda:

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalan ku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR at-Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Berikut adalah lafal niat puasa Sunnah Senin Kamis

Lafal niat puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta‘âlâ."

Baca juga: Hal yang bisa Anda lakukan setelah Ramadhan demi kesehatan tubuh

Lafal Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta‘âlâ

Bagi seseorang yang lupa berniat di malam harinya, boleh niat di siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) dengan catatan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Penting bagi setiap Muslim untuk selalu menjaga niat dan keikhlasan dalam beribadah, serta terus berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Semoga setiap usaha dan doa yang dipanjatkan mendapatkan berkah dan ridha dari Allah SWT.

Baca juga: Puasa Dzulhijjah, niat dan keutamaannya

Baca juga: Puasa Asyura, keutamaan dan manfaatnya

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024