Baturaja (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menyosialisasikan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi musim kemarau panjang.

Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni di Baturaja, Minggu mengatakan, menghadapi musim kemarau panjang tahun 2024, pemerintah daerah setempat telah menetapkan status siaga karhutla.

"Apalagi Kabupaten OKU termasuk salah satu daerah di Sumsel yang dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak terdapat lahan pertanian milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang," katanya.

Sebagai upaya antisipasi, kata dia, pihaknya menggencarkan sosialisasi tentang larangan membuka lahan pertanian dengan cara dibakar bagi masyarakat di wilayah itu.

Sosialisasi tersebut dilakukan oleh personel Polsek di setiap kecamatan untuk turun ke desa-desa guna mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar untuk mencegah bencana kabut asap.

"Sosialisasi pencegahan karhutla ini juga kami lakukan melalui media sosial dan siaran radio agar masyarakat diedukasi dengan tidak membakar lahan dengan cara dibakar," tegasnya.

Ia menegaskan, bagi setiap pelaku yang melakukan pembakaran baik itu sengaja ataupun tidak sengaja akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Pembakaran hutan dan lahan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan manusia dan merusak lingkungan," katanya.

Sementara, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU tercatat sebanyak 64 kasus karhutla yang terjadi di daerah itu selama periode September-Oktober 2023 dengan total luas lahan yang terbakar sekitar 200 hektare.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024