Lampung Tengah (ANTARA News) - Polres Lampung Tengah menjaga ketat dua kampung yang warganya bertikai, yakni Kampung Buminabung Utara dan Kampung Buminabung Ilir di Kecamatan Rumbia, menyusul bentrokan pada Minggu (23/2) diduga dipicu permasalahan lahan.
"Personel polisi yang telah kita kerahkan ke lokasi sebanyak 250 personel Dalmas dan ditambah satu satuan setingkat kompi dari TNI AD," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Yulias, di Rumbia, Lampung Tengah, Senin.
Dia mengatakan pihak Polres setempat telah melakukan pendekatan atara kedua belah pihak, sehingga saat ini kondusi telah berangsur kondusif.
Dalam bentrokan itu tidak ada korban jiwa.
"Pasukan akan tetap di sini sampai situasi benar-benar kondusif," katanya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Rumbia Iptu Danu R Atmaja SE menjelaskan kronologis kejadian bermula pada Minggu (23/2), saat itu warga Kampung Buminabung Ilir Dusun I, pukul 12.00 WIB melakukan pengukuran tanah di Dusun Sembilan Kampung Buminabung Ilir.
Pada saat pengukuran, ada tiga orang tidak dikenal yang diketahui warga Buminabung Utara membawa senjata tajam datang ke lokasi sehingga terjadi cekcok dan saling kejar antara mereka.
Sekitar pukul 17.30 WIB, lebih kurang 50 orang menggunakan truk dan bus yang diketahui warga Buminambung Ilir Dusun I melakukan pencarian terhadap tiga orang warga Kampung Buminabung Utara.
Pada pukul 19.00 WIB, warga Buminabung Utara dan Buminabung Timur mendengar adanya isu penyerangan dari warga Buminabung Ilir Dusun I, sehingga ribuan warga Buminabung Utara bergerak ke Pasar Bumiraharjo dan bergambung dengan massa dari Dusun 15, 2, dan 11 yang rencananya akan menyerang Dusun I Buminabung Ilir.
"Karena dihadang satuan Dalmas Polres dan imbuan dari Polres, masyarakat akhirnya membubarkan diri," kata dia pula.
Namun pada pukul 01.55 WIB Senin (24/2), warga Buminabung Ilir berjumlah ratusan orang datang ke Kampung Buminambung Utara. Mereka merusak rumah warga di Dusun 11 dan 2.
Saat ini, kondisi kedua kampung itu telah kondusif dan personel tambahan telah datang untuk membantu pengamanan, sehingga masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi oleh siapa pun. (RBP/B014)
Pewarta: Roy Baskara Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014