Biasanya, spending dari wisatawan mancanegara itu 1.500 dolar AS per-kunjungan, tapi kalau sport tourism mereka bisa spending sampai 3.000 dolar AS, atau sekitar Rp45 juta per kunjungan ke Indonesia jadi dua kali lipat, dan inilah yang kita kejar

Bandung (ANTARA) -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa gelaran Bandung Marathon masuk dalam kategori Sport Tourism yang bisa menambah devisa negara.

Menurut Sandiaga, digelarnya ajang Sport Tourism seperti Bandung Marathon ini, akan menjadi sumber devisa negara yang pemasukannya hampir dua kali lipat dari pariwisata jalur jasa.

"Kami sudah menghitung sport tourism itu hampir dua kali lipat spending (wisatawan) dari pariwisata mancanegara yang masuk ke jalur biasa," kata Sandiaga di Gedung Sate Bandung, Minggu.

Sehingga, kata Sandiaga, jika Indonesia bisa menambahkan lebih banyak aspek sport tourism, maka kualitas dari wisatawan juga akan meningkat, mengingat wisatawan kategori ini akan tinggal lebih lama, dan spending wisatawan itu juga akan lebih banyak pada ekonomi lokal.

"Biasanya, spending dari wisatawan mancanegara itu 1.500 dolar AS per-kunjungan, tapi kalau sport tourism mereka bisa spending sampai 3.000 dolar AS, atau sekitar Rp45 juta per kunjungan ke Indonesia jadi dua kali lipat, dan inilah yang kita kejar," ujar Sandiaga.

Hal ini, kata Sandiaga, merupakan keunggulan dari Sport Tourism, sehingga dia mengatakan pihaknya menggelorakan untuk dilaksanakannya sport tourism di berbagai wilayah dengan jenis olahraga berbeda yang diminati oleh para penggiat olahraga mancanegara.

"Selain lari, ada olahraga sepeda, renang perairan terbuka, triathlon dan otomotif, serta ada beberapa kegiatan olahraga yang berkaitan dengan trail run, itu banyak peminatnya," tutur Sandiaga.

Sandiaga juga mengharapkan Bandung Marathon bisa bersanding dengan Tokyo dan Boston di level World Major Marathon, mengingat Bandung sebagai lokasinya memiliki suasana dan sejarah yang panjang untuk itu.

"Pengen levelnya naik sih, siapa tahu bisa gabung ke World Majjor Marathon seperti Tokyo Marathon, Boston dan New York, karena Bandung cuacanya sangat nyaman dan ini sejarahnya sangat panjang," kata Sandiaga.

Sandiaga sendiri turut ambil bagian dalam ajang Bandung Marathon atau dikenal juga dengan Pocari Sweat Run Bandung 2024 hari kedua, Minggu, dalam kategori 10K.

Bersama 15 ribu peserta lainnya, Sandiaga memulai Bandung Marathon ini, dari Gedung Sate melewati beberapa jalan protokol di Kota Bandung seperti Jalan Supratman, Jalan Terusan Jakarta, Jalan Ibrahim Adjie, Jalan Asia Afrika, Jalan Riau, Jalan Diponegoro dan finish kembali di Gedung Sate.

Baca juga: Jadi PSN, PP GBK siapkan jadwal agar mengakomodir sport tourism SUGBK
Baca juga: Menpora dukung AOKI kembangkan "sport tourism" di Indonesia
Baca juga: Menparekraf: PON di Karo bagian dari "sport tourism"
Baca juga: BTN: Jakim 2024 bentuk dukungan BTN untuk promosikan "sport tourism"

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024