Bandung (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang mengikuti Bandung Marathon 2024 atau dikenal juga dengan Pocari Sweat Run Bandung 2024 mengharapkan ajang ini naik level masuk jajaran World Major Marathon.

Sandiaga menilai bahwa Bandung Marathon bisa bersanding dengan Tokyo dan Boston di level tersebut, mengingat Bandung memiliki suasana dan sejarah yang panjang untuk ajang semacam itu.

"Ingin levelnya naik sih, siapa tahu bisa gabung ke World Major Marathon seperti Tokyo Marathon, Boston, dan New York, karena Bandung cuacanya sangat nyaman dan juga sejarahnya sangat panjang," kata Sandiaga di Gedung Sate Bandung, Minggu.

Baca juga: Menparekraf: Tokyo Marathon jadi inspirasi wisata olahraga bagi RI

Meskipun demikian, Sandiaga menilai untuk mencapai hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar, karena ajang ini harus meningkatkan jumlah peserta yang saat ini mencapai 15 ribu, serta yang terpenting kesiapan panitia penyelenggara yang harus lebih baik lagi.

"Mungkin, kalau sekarang 15 ribu peserta, sebagai bandingan Boston itu 40 sampai 50 ribu pesertanya. Dan harus ada kesiapan, mungkin butuh waktu lima sampai 10 tahun," tutur Sandiaga.

Sandiaga yang ikut kategori 10 K (lari 10 km), menilai Bandung Marathon memiliki rute yang sangat baik dan menantang dengan ada medan menanjak dan menurun serta ditambah cuaca yang nyaman, sejuk, dan sangat berpotensi untuk digelarnya marathon internasional.

Baca juga: Menparekraf: PON di Karo bagian dari "sport tourism"

"Ini untuk marathon internasional yang cuacanya paling cocok di Indonesia, buat wisatawan mancanegara juga. Jadi kita ingin mengundang lebih banyak nanti dari Asia, Eropa, dan Amerika untuk gabung di sini," katanya.

Terkait dengan Bandung Marathon 2024 yang digelar 20-21 Juli 2024, Sandiaga melihat masyarakat Jabar khususnya Kota Bandung, patut diapresiasi karena telah menyukseskan gelaran yang diikuti oleh sekitar 15 ribu peserta ini.

Baca juga: Menparekraf: Kepri sebagai hub wisata olahraga golf di Indonesia

"Ajang ini luar biasa selain menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat, juga menggerakkan ekonomi karena ini tentunya bagian dari sport tourism, pariwisata berbasis olahraga," ujar dia.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024