Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 5.073 desa di 69 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Madura yang luasnya mencapai 856.815 hektare, dinyatakan sebagai daerah yang sangat rawan bencana tanah longsor maupun banjir pada musim hujan, Oktober 2006-Januari 2007 mendatang.Hal tersebut diungkapkan Menteri Kehutanan MS Ka`ban usai bertemu Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa.Ka`ban mengatakan, kalau hujan lebat lebih dari 2-3 jam, maka di wilayah tersebut berpotensi besar terkena bencana longsor, banjir dan sebagainya.Salah satu penyebab daerah yang rawan banjir dan longsor tersebut adalah karena sudah semakin memburuknya kualitas kawasan hutan di Pulau Jawa dan Madura."Hutan di Pulau Jawa hanya tinggal 16 persen saja dan dari 16 persen itu, tutupan hutannya hanya tinggal 67 persen saja, jadi ini sudah sangat rawan," katanya. Dengan menyampaikan data daerah rawan bencana lebih awal, kata Ka`ban, langkah bersama untuk daerah yang rawan bisa segera diantisipasi dari sekarang, apakah dengan membuat tanggul sejak dini atau melakukan penghijauan. "Dephut menyampaikan data ini untuk mengantisipasi musim hujan yang mulai terjadi pada Oktober-Januari mendatang, karena kita sudah punya pengalaman yang cukup mahal ketika terjadi bencana di Trenggalek, Jember, Banjarnegara, beberapa waktu lalu," katanya. Wapres Jusuf Kalla, katanya, telah meminta agar hal tersebut segera dikoordinasikan kepada Mendagri, Menneg LH dan juga melibatkan Bakornas, termasuk Gubernur dan Bupati, untuk mengantisipasi supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengatasinya. Ka`ban meminta agar kawasan hutan, baik yang dimiliki masyarakat atau Perhutani, agar segera dihijaukan kembali dan itu menjadi tugas dari Gubernur dan Bupati dalam mengantisipasi bencana banjir di kawasan-kawasan tersebut. "Sekarang ini, survei yang kita lakukan baru di Pulau Jawa dan Madura, sedangkan di luar itu masih dalam penelitian. Kita sedang melakukan survei serupa di Sulawwesi Utara, Gorontalo, Sumatera, dan Kalimantan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006