Langkah itu diambil dengan merevisi perintah kabinet, yang menetapkan sebagian besar wilayah maritim Dataran Tinggi Ogasawara menjadi bagian dari landas kontinen Jepang untuk mendukung penelitian tentang ekstraksi sumber daya laut, termasuk mineral tanah yang langka.
Bulan lalu, Kabinet Jepang memutuskan untuk menerbitkan sejumlah dekrit tentang perluasan wilayah seluas 120.000 km persegi di dataran tinggi yang terletak di sisi timur Pulau Father di Kepulauan Ogasawara. Namun, langkah itu memicu penentangan dari China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengecam keputusan Jepang itu yang dia sebut "bertentangan dengan ketentuan Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan praktik universal."
Bulan lalu, Menteri Kebijakan Kelautan Jepang Yoshifumi Matsumura mengatakan negaranya bisa menggunakan hak kedaulatannya untuk mengeksplorasi landas kontinen dan mengembangkan sumber daya alam.
Pemerintah Jepang juga mengatakan pihaknya mengonfirmasi bahwa wilayah tersebut memiliki lapisan kerak yang kaya akan kobalt, termasuk logam-logam langka yang digunakan dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Veteran perang Jepang akan kunjungi China sampaikan permintaan maaf
Baca juga: China minta perjanjian militer Filipina-Jepang tak rugikan pihak lain
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024
