Indeks Saham Gabungan Nasdaq, yang mencakup saham teknologi seperti Amazon, Apple, Netflix, dan Google, pada Jumat (19/7) ditutup pada angka 17.732 dengan kerugian sebesar 0,8 persen dalam sehari.
Sepanjang pekan ini, indeks Nasdaq turun 3,6 persen--penurunan mingguan terbesar sejak akhir April.
Indeks S&P 500, yang melacak kinerja saham 500 perusahaan terkemuka AS, ditutup pada 5.508 dengan penurunan 0,7 persen dalam sehari.
Sepanjang pekan ini, S&P turun 2 persen, juga penurunan mingguan terbesar sejak akhir April.
Dow Jones Industrial Average, yang melacak kinerja saham 30 perusahaan besar, ditutup pada 40.288 dengan defisit hampir 1 persen pada hari itu.
Dow adalah pengecualian sepanjang pekan ini dengan kenaikan 0,7 persen, setelah secara beruntun naik 1,6 persen dan 0,7 persen selama dua pekan sebelumnya.
"Sepanjang paruh pertama tahun ini, saham-saham large caps memimpin pasar," kata Alan Wynne, spesialis produk investasi JPMorgan Wealth Management, merujuk pada saham-saham dengan kapitalisasi besar.
"Namun, sejak pertengahan tahun, keadaan telah berubah," katanya, menambahkan.
Wynne mengatakan bahwa S&P dan Nasdaq mengungguli saham-saham small caps masing-masing sebesar 16 persen lebih dan 18 persen pada semester pertama tahun ini.
Namun sejak pertengahan tahun, saham-saham berkapitalisasi kecil telah naik lebih dari 9 persen, lebih besar dari kenaikan 2 persen lebih untuk S&P dan kurang dari 1 persen untuk Nasdaq.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Wall Street turun dipicu melemahnya pasar tenaga kerja AS
Baca juga: Wall Street turun, investor hati-hati jelang rilis tenaga kerja AS
Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024