Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pelantikan tiga wakil menteri Kabinet Indonesia Maju (18/7) untuk melancarkan transisi pemerintahan ke depan.

"Pelantikan wamen merupakan bagian dari kewenangan prerogatif presiden, sehingga tentu saja kami berharap ini ditempatkan sebagai bagian dari transisi dari kekuasaan itu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu.

Menurutnya, transisi pemerintahan harus melakukan evaluasi secara kritis, terutama bagaimana pemerintahan sebelumnya berjalan.

Hal ini dapat menjadi landasan bagi pemerintahan yang baru untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

"Kemudian, menjadi landasan bagi pemerintahan baru agar spirit kemajuan, terutama keadilan dan percepatan didalami mewujudkan kesejahteraan rakyat dapat dilakukan," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik tiga wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (18/7). Pelantikan tiga wakil menteri berdasarkan Keppres nomor 45/N Tahun 2024.

Pejabat yang dikukuhkan Jokowi adalah Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi.

“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucap para pejabat mengikuti sumpah jabatan yang didiktekan Jokowi. Tiga Wamen yang dilantik juga bersumpah untuk menjalankan tugas dengan baik dan menjunjung tinggi etika jabatan.

Kabar pergantian pejabat ini terjadi di tengah masa transisi kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Awalnya, Sudaryono diproyeksikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon Gubernur Jawa Tengah.

Namun Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya akan merekomendasikan nama lain menjadi calon gubernur.

Sudaryono menggantikan Harvick Hasnul Qolbi sebagai Wamentan.

Sementara Thomas akan berdampingan bersama Suahasil Nazara untuk menjadi pembantu Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Thomas Djiwandono merupakan Bendahara Umum Partai Gerindra sejak 2014. Tommy, sapaan Thomas, mengisi Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dipimpin Sufmi Dasco Ahmad menjelang pergantian Pemerintah Jokowi.

Tommy diperkenalkan sebagai anggota gugus tugas yang membidangi ekonomi dan keuangan. Tommy juga merupakan keponakan dari Prabowo Subianto.

Adapun Yuliot Tanjung merupakan bawahan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Sebelum menjabat jadi Wamen Investasi, Yuliot menjabat Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024