Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (19/7) menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Vietnam, To Lam, atas meninggalnya Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, demikian pernyataan duka Kremlin. Pada Jumat pagi, media negara Vietnam melaporkan bahwa Nguyen meninggal pada usia 80 tahun.

Dalam sebuat surat kepada To Lam, Putin juga menyatakan mendiang Nguyen Phu Trong telah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk melayani negaranya.

"Selama bertahun-tahun, ia telah mendapatkan penghormatan tinggi dari rekan-rekannya dan prestise yang signifikan di panggung internasional," kata Putin sebagaimana dikutip Kremlin.

Presiden AS Joe Biden juga menyampaikan belasungkawa kepada istri almarhum dan rakyat Vietnam.

"Belasungkawa saya untuk Ibu Ngo Thi Man dan rakyat Vietnam atas kehilangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong, pemimpin Vietnam selama 13 tahun terakhir," kata Biden.

"Amerika Serikat – dan saya secara pribadi – akan mengenang dan menghargai komitmennya terhadap rekonsiliasi dan pembangunan masa depan yang berorientasi pada perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan dan di seluruh dunia," kata Presiden AS itu dalam sebuah pernyataan.

Selain Putin dan Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyampaikan ucapan dukanya.

Dia merasa "sedih" dengan berita tersebut dan menyampaikan solidaritasnya kepada rakyat dan kepemimpinan Vietnam "di saat berduka ini."

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Vietnam dan Rusia sepakat perdalam hubungan bilateral

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024