Pelaku pasar cenderung mengambil posisi ambil untung sehingga laju IHSG BEI tertahan
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup terkoreksi sebesar 22,58 poin seiring aksi ambil untung pelaku pasar.
IHSG BEI ditutup turun sebesar 22,38 poin atau 0,49 persen ke posisi 4.623,57. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,29 poin (0,66 persen) ke level 779,69.
"Sifat dari koreksi indeks BEI karena ambil untung masih dalam tahap yang wajar setelah mengalami rally penguatan pada pekan sebelumnya," kata Research Department PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya di Jakarta, Senin.
Secara umum, lanjut dia, IHSG BEI masih dalam tren menguat dengan ditunjang oleh volume pembelian yang masih cukup bagus dan masih adanya arus dana asing yang mencatatkan beli bersih pada awal pekan ini sebesar Rp543,3 miliar.
"Secara teknikal, potensi indeks BEI kembali meningkat mencoba menembus level 4.679 poin cukup terbuka," kata dia.
Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan, keadaan jenuh beli (overbought) pada pasar saham di dalam negeri mendorong indeks BEI mengalami tekanan pada awal pekan ini.
"Pelaku pasar cenderung mengambil posisi ambil untung sehingga laju IHSG BEI tertahan," kata dia.
Ia mengemukakan bahwa pelaku pasar direkomendasikan untuk menunggu momentum sebelum melakukan akumulasi saham. Beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya pada perdagangan Selasa (25/2) di antaranya, Erajaya Swasembada (ERAA), Bank Jatim (BJTM), Astra Otoparts (AUTO) , BW Plantation (BWPT).
Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 220.995 kali dengan volume mencapai 3,77 miliar lembar saham senilai Rp4,52 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 179,68 poin (0,80 persen) ke level 22.388,56, indeks Nikkei turun 27,68 poin (0,19 persen) ke level 14.837,68 dan Straits Times menguat 5,91 poin (0,19 persen) ke posisi 3.105,84.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014