Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan fokus bekerja sama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mewujudkan kesepakatan dalam beberapa pekan mendatang mengenai para sandera yang ditahan di Gaza.

Tekad Biden itu diungkapkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Jumat (19/7). "Presiden akan memfokuskan energinya bersama Perdana Menteri Netanyahu soal apa yang diperlukan untuk bekerja sama --AS dan Israel," tutur Sullivan.

"Kemudian soal AS bekerja sama dengan para penjamin lainnya, para mediator lainnya dalam proses ini agar kesepakatan bisa tercapai dalam beberapa pekan mendatang," katanya, menambahkan.

Pada Kamis (18/7), Netanyahu mengonfirmasi bahwa ia berencana untuk mengunjungi Washington pekan depan dalam rangka berbicara di hadapan Kongres AS.

Awal bulan ini, Israel dan Hamas melalui mediator melanjutkan pembicaraan tentang gencatan senjata di Gaza sebagai imbalan atas pengembalian sandera Israel.

Pembicaraan telah dibekukan sejak Mei, ketika Presiden Biden mengumumkan rencana untuk kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza serta pertukaran sandera.

Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan di wilayahnya oleh gerakan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sedikitnya 120 sandera masih ditahan oleh Hamas di wilayah Palestina tersebut, dan lebih dari 40 di antara sandera itu dianggap sudah meninggal, menurut pejabat Israel.

Selama berbagai operasi upaya kemanusiaan, 135 orang telah dibebaskan dari penawanan. Jumlah itu termasuk para sandera yang meninggal dan jasadnya dibawa keluar dari wilayah tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Biden minta Netanyahu jamin keselamatan warga sipil di Kota Rafah

Baca juga: Senator AS: "Penjahat perang" Netanyahu jangan diundang ke Kongres
​​​​​​​

 

Netanyahu sebut gencatan senjata takkan terjadi sampai Hamas hancur

 

Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024