New York City (ANTARA) - Beberapa maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa penerbangan mereka ditunda atau dibatalkan pada Jumat (19/7) waktu setempat akibat masalah teknis yang melibatkan raksasa keamanan siber CrowdStrike dan Microsoft.
Lebih dari 10 bandar udara (bandara) di AS mengalami penundaan penerbangan yang signifikan hingga Jumat sore waktu setempat, menurut platform pelacakan penerbangan Flight Aware.
Bandara Internasional John F. Kennedy dan Bandara LaGuardia di New York City serta Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta mengalami penundaan selama hampir tiga jam untuk penerbangan kedatangan, menurut data dari Flight Aware pada Jumat pukul 16.00 Eastern Time atau Sabtu (20/7) pukul 04.00 WIB.
Penundaan keberangkatan berkurang di sekitar 10 bandara AS dengan waktu tunggu kurang dari satu jam pada sore hari waktu setempat.
Menurut Flight Aware, lebih dari 8.000 penerbangan ditunda dan lebih dari 2.500 penerbangan dibatalkan di seluruh AS hingga pukul 16.00 Eastern Time. Total penundaan dan pembatalan penerbangan secara global masing-masing mencapai 36.627 dan 4.122 kasus, menurut data.
Troy Hunt, peneliti keamanan siber di balik layanan pemantauan pembobolan kata sandi terkemuka HaveIBeenPwned, menyebut gangguan teknologi informasi (TI) global yang sedang berlangsung ini sebagai "gangguan TI terbesar dalam sejarah".
"Gangguan perangkat lunak pihak ketiga berdampak pada sistem komputer di seluruh dunia, termasuk di United. Kami melanjutkan kembali beberapa penerbangan tetapi memperkirakan gangguan jadwal akan terus berlanjut sepanjang hari," menurut pernyataan terbaru dari United Airlines.
Di Terminal 2 Bandaraa Internasional O'Hare Chicago, sistem tampilan informasi penerbangan di konter United Airlines menampilkan layar biru (blue screen) dengan baris bertuliskan "Dalam pemulihan" (Recovery) dan "Sepertinya Windows tidak memuat dengan benar" (It looks like Windows didn't load correctly).
Peter Samet dan istrinya, dalam perjalanan menuju Portland di Oregon dari Cleveland, Ohio, terjebak di bandara Chicago lantaran penerbangan mereka ditunda hingga pagi hari dan kemudian dibatalkan. Pasangan tersebut, yang berencana menghadiri upacara pernikahan, akhirnya bergabung dengan sejumlah pelancong di bandara itu dengan harapan dapat memesan ulang penerbangan.
"Jika kami tidak bisa mendapatkan tiket pada Jumat, kami mungkin tidak dapat menghadiri upacara pernikahan itu. Jika demikian, kami harus membatalkan perjalanan dan kembali ke Cleveland," ujar Samet.
Maskapai penerbangan besar lainnya, termasuk American Airlines dan Delta Air Lines, juga menghadapi masalah teknis serupa.
"Penerbangan kami telah dilanjutkan kembali dan kami berupaya keras untuk meminimalisasi gangguan," kata American Airlines dalam sebuah pernyataan.
Delta mengatakan bahwa mereka telah melanjutkan beberapa penerbangan keberangkatan setelah ada masalah teknologi vendor yang berdampak pada sejumlah maskapai penerbangan dan bisnis di seluruh dunia.
"Masalah tersebut mengharuskan ada jeda pada jadwal penerbangan global Delta pagi ini, sembari menunggu masalah itu diatasi," kata Delta, seraya menambahkan bahwa penundaan dan pembatalan tambahan diperkirakan akan terjadi pada Jumat.
Lebih dari 1.200 penerbangan jalur utama Delta dan Delta Connection dibatalkan, kata perusahaan itu dalam sebuah pemberitahuan pada Jumat sore waktu setempat.
"Penundaan dan pembatalan tambahan diperkirakan akan terjadi pada Jumat dan kemungkinan sampai akhir pekan ini," kata Delta.
Beberapa maskapai penerbangan menawarkan dispensasi perjalanan yang memungkinkan para pelancong untuk mengubah penerbangan tanpa biaya tambahan.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024