Bantuan booth kontainer ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa sekaligus mempererat kerja sama antar-pelaku UMKM di Kabupaten Madiun.
Madiun (ANTARA) - Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menyalurkan bantuan sebanyak 46 unit "booth" kontainer kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah.

"Bantuan booth kontainer ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa sekaligus mempererat kerja sama antar-pelaku UMKM di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disperdagkop Kabupaten Madiun Erni Supriani dalam keterangannya di Madiun, Sabtu.

Menurutnya anggaran untuk program tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kabupaten Madiun  2024, dengan total 114 booth kontainer yang akan dibagikan dalam tiga tahap.

Baca juga: PPLIPI salurkan hibah modal kepada 7.000 usaha kecil di Jabodetabek

Tahap pertama mencakup sembilan desa dengan 10 kelompok UMKM di lima kecamatan, tahap kedua melibatkan 11 desa dari 11 kelompok UMKM di lima kecamatan, dan tahap ketiga mencakup lima desa dari lima kelompok UMKM di lima kecamatan.

"Program ini merupakan tindak lanjut dari usulan yang diajukan oleh desa-desa setempat. Pembagian tahap pertama ini diutamakan pada kelompok-kelompok UMKM di desa yang memiliki embrio daerah wisata dan embrio UMKM," katanya.

Ia merinci, dari 46 unit booth kontainer yang dibagikan tahap pertama ini disalurkan ke lima kecamatan, yaitu Kecamatan Saradan, Kare, Pilangkenceng, Dolopo, dan Mejayan.

Pihaknya meminta para UMKM penerima bantuan untuk merawat booth kontainer dengan baik dan juga dapat membantu pemerintah dalam pemberantasan rokok ilegal.

"Tolong dijaga dan digunakan dengan baik. Harapannya bantuan lapak untuk berjualan tersebut dapat mendongkrak perekonomian Kabupaten Madiun," katanya.

Baca juga: PLN UID Kalselteng salurkan bantuan bagi UMKM di Banjar Kalsel

 Ia menambahkan dinasnya juga akan melakukan pembinaan untuk memantau ketepatan penggunaan dan menghindari penyalahgunaan.

"Setelah 1 bulan dari perolehan ini, kami pantau dan monitor apakah dipergunakan sebagaimana mestinya," katanya.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024