Jakarta (ANTARA) - Situs web Webometrics secara rutin memberikan daftar peringkat atau ranking universitas di seluruh dunia. Sistem pemeringkatan yang dihasilkan oleh situs web ini sering digunakan sebagai alat promosi oleh universitas-universitas untuk menunjukkan keunggulan mereka.

Tidak hanya digunakan sebagai alat promosi oleh universitas-universitas untuk menunjukkan keunggulan mereka, peringkat Webometrics sering kali juga digunakan oleh calon mahasiswa sebagai referensi dalam memilih institusi pendidikan tinggi yang sesuai.

Webometrics merupakan sistem perankingan perguruan tinggi sedunia berbasis laman utama perguruan tinggi. Webometrics meyakini bahwa kehadiran dan visibilitas laman dapat dijadikan indikator kinerja global sebuah universitas.

Baca juga: USU kampus riset terbaik 4 di Indonesia versi Scimago 2024

Indikator ini mempertimbangkan komitmen pengajaran, hasil penelitian, prestise internasional hingga hubungan dengan masyarakat, termasuk sektor industri dan ekonomi universitas.

Sejak tahun 2004, peringkat perguruan tinggi diterbitkan dua kali setahun oleh Webometrics (data dikumpulkan pada minggu-minggu pertama bulan Januari dan Juli untuk dipublikasikan pada akhir kedua bulan tersebut). Perankingan oleh Webometrics mencakup lebih dari 31.000 Institusi Pendidikan Tinggi di seluruh dunia.

Dasar penilaian Webometrics meliputi tiga indikator utama yaitu visibility, openness, dan excellence. Ketiga indikator ini dibuat untuk mengukur berbagai aspek dari aktivitas dan prestasi dari sebuah universitas secara umum.

Baca juga: UI terbaik di Indonesia versi QS WUR by Subjects 2024

Berikut adalah penjelasan terkait tiga indikator penilaian oleh Webometrics, dikutip dari laman resmi Webometrics:

1. Visibility (bobot 50 persen): Memiliki bobot yang paling besar, indikator visibility merupakan penilaian mengenai jumlah eksternal link unik yang terhubung ke domain laman perguruan tinggi (inlinks) yang terekam mesin pencari Google.

2. Trasparency/Openess (bobot 10 persen): Indikator ini mengukur jumlah artikel yang disitasi di Google Scholar dengan menggunakan profile perguruan tinggi tersebut dan tentunya penulis artikel menggunakan alamat email domain dari institusi yang bersangkutan.

3. Excellence (bobot 40 persen): Indikator ini mencakup jumlah artikel publikasi ilmiah karya sivitas akademika yang terindeks pada jurnal internasional Schimago yang bereputasi tinggi. Universitas dengan nilai excellence tinggi biasanya memiliki penelitian yang diakui secara luas.

Peringkat universitas yang di urutkan oleh Webometrics memberikan wawasan mengenai performa universitas di dunia maya dan kontribusi nya terhadap ilmu pengetahuan secara global. Dengan memperhatikan keempat indikator utama ini, kita dapat memahami lebih baik bagaimana universitas-universitas di seluruh dunia berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan keterbukaan mereka.

Baca juga: UTS sukses pertahankan peringkatnya dalam daftar 100 universitas terbaik dunia

Baca juga: Unair tempati posisi 308 perguruan tinggi terbaik di dunia

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2024