Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak akan menyatakan Jakarta berada dalam status tanggap darurat banjir meski hujan deras mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) beberapa hari terakhir.
"Kita tidak akan nyatakan Jakarta status tanggap darurat banjir, wong enggak ada hujan juga kan?" kata Jokowi di Jakarta, Senin.
Meski Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan masih akan mengguyur Jabodetabek hingga Maret, namun Jokowi tidak merasa perlu memberlakukan status tanggap darurat banjir.
"Asal hujannya tidak deres sekali dan tidak menyebabkan banjir besar saya kira tidak perlu status itu," katanya.
Salah satu wilayah di DKI Jakarta yang mengalami banjir akibat hujan sejak Sabtu antara lain adalah kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengatakan banjir di wilayah ini akibat aliran sungai meluap melintasi kawasan Kali Angke, Kali Karang, Marina, Kali Sentiong dan Kali Sunter.
Sebagai antisipasi, Dinas PU akan memasang turab (sheet pail), pintu air dan pompa berkapasitas besar agar debit air ke kawasan tersebut bisa lebih dikontrol.
Beberapa wilayah lain di DKI Jakarta yang juga terkena banjir akibat belum terpasangnya turab adalah Pesanggarahan, Angke, dan Sunter.
"Tahun 2014 kita baru mulai pemasangan sheet pail. Setelah anggaran turun langsung kami kerjakan. Tapi itu memakan waktu sekitar dua tahun baru selesai. Pokoknya kami mulai dulu lah. Salah satunya itu yang Rawa Buaya," kata Manggas.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014