Jakarta (ANTARA) - Institut Konfusius (Pusat Bahasa Mandarin) Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) bersama Sekolah Bahasa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Republik Indonesia (Lemdiklat Polri) belum lama ini menggelar kegiatan kecakapan budaya sekaligus simulasi ujian Bahasa Mandarin untuk 15 anggota kepolisian.
Kegiatan yang diadakan di Institut Konfusius UAI itu dibuka dengan pertunjukan tari bertema Dunhuang berjudul "Fetian", dilanjutkan dengan penampilan kelompok paduan suara membawakan lagu "Ting Wo Shou Xie Xie Ni", pertunjukan Wushu, simulasi ujian bahasa Mandarin HSK, serta demonstrasi keterampilan kaligrafi.
Anggota kepolisian yang mengikuti simulasi ujian HSK tersebut telah menyelesaikan pelatihan intensif selama dua bulan dan memperoleh hasil memuaskan dalam ujian HSK 1.
Salah satu di antara mereka bahkan telah mengikuti simulasi HSK 2 dengan skor lebih dari 90 poin. Beberapa anggota polisi mengungkapkan minat mereka untuk memperdalam kemampuan bahasa Mandarin dan berharap dapat belajar langsung di China.
Institut Konfusius UAI telah memberikan pelatihan bahasa Mandarin kepada banyak anggota kepolisian selama beberapa tahun terakhir.
Rahayu Susanti, perwakilan tim pengajar bahasa di Lemdiklat Polri, berharap anggota kepolisian yang menjadi peserta pelatihan bahasa nantinya dapat mengikuti ujian kemampuan bahasa Mandarin di pusat ujian HSK yang dikelola Institut Konfusius UAI setiap selesai akhir semester.
Sementara itu, Wakil Presiden Institut Konfusius UAI Murni Djamal menyebut bahwa program pelatihan bahasa Mandarin intensif untuk anggota kepolisian telah membuahkan hasil signifikan meski dilakukan secara daring. Ke depannya, dia mendorong agar pelatihan ini digelar secara langsung atau tatap muka untuk lebih memotivasi semangat belajar peserta.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024