Beijing (ANTARA) - Kalangan ekonom dan pejabat memprediksi tingkat inflasi China yang tetap stabil pada paruh pertama (H1) tahun ini akan mengalami pemulihan ringan dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan permintaan yang terus meningkat.

Didukung oleh rebound harga daging babi dan jasa, indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) China kemungkinan akan naik tipis pada paruh kedua (H2), sementara indeks harga produsen (producer price index/PPI) China kemungkinan akan kembali tumbuh pada kuartal keempat (Q4), ungkap para pejabat dan ekonom kepada Shanghai Securities News yang dikelola oleh Xinhua.

CPI naik 0,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada bulan lalu, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China. PPI, yang mengukur biaya barang saat siap keluar dari pabrik, turun 0,8 persen pada Juni, menyusut dari penurunan 1,4 persen pada Mei dan 2,5 persen pada April.

"Perekonomian secara umum stabil tahun ini, dengan produksi dan pasokan yang meningkat secara stabil, permintaan pasar yang terus pulih, dan harga-harga konsumen yang stabil," ujar Wang Youjuan, seorang pejabat NBS.

Wang menuturkan sejumlah tren positif pada harga-harga konsumen. Harga daging babi, daging pokok di China, telah kembali ke pertumbuhan secara tahunan sejak April, sementara harga barang-barang konsumen manufaktur naik 0,5 persen (yoy) pada H1, meningkat 0,4 poin persentase dari kenaikan pada Q1.

CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 0,7 persen (yoy) dalam enam bulan pertama 2024, setara dengan level yang tercatat pada Q1 dan periode yang sama tahun lalu, tunjuk data NBS.

Bruce Pang, kepala ekonom China Raya dari perusahaan jasa manajemen investasi dan real estat JLL, mengatakan bahwa tren pemulihan harga konsumen masih ringan, dan ada potensi rebound dalam harga jasa seiring dengan permintaan perjalanan yang kemungkinan meningkat selama periode liburan yang akan datang pada H2.

Untuk harga produsen, para ekonom mengatakan bahwa penurunan yang menyusut pada bulan-bulan sebelumnya telah mencerminkan peningkatan penawaran dan permintaan pada sisi produksi dan kemungkinan akan melanjutkan pertumbuhan secara tahunan setelah Q3.

"Meredanya penurunan PPI menunjukkan bahwa penawaran dan permintaan industri akan menjadi lebih seimbang dan operasi di perusahaan-perusahaan industri semakin membaik," ungkap Zhou Maohua, seorang analis dari China Everbright Bank.

Mengutip data NBS, output industri nilai tambah China, salah satu indikator penting ekonomi, meningkat 5,3 persen (yoy) pada Juni.

Tu Qiang, seorang analis senior di SWS Research, mengatakan bahwa dengan dukungan kebijakan lebih lanjut untuk mencapai puncak karbon dan netralitas karbon akan mendorong harga hulu, dirinya memperkirakan PPI akan kembali ke jalur pertumbuhan pada November.

Terlepas dari tren kenaikan tersebut, masih ada sejumlah tantangan dan lebih banyak upaya diperlukan dalam hal kebijakan untuk meningkatkan permintaan domestik serta mendukung rebound harga, menurut para pakar.

Penjualan retail barang-barang konsumsi di negara tersebut naik 3,7 persen (yoy) pada H1 tahun ini karena adanya kebijakan-kebijakan prokonsumsi.

Zhang Bin, Wakil Direktur Institute of World Economics and Politics di Akademi Ilmu Sosial China (Chinese Academy of Social Sciences), menyarankan bahwa penyesuaian suku bunga harus ditentukan oleh faktor-faktor fundamental ekonomi domestik, dan belanja fiskal harus lebih digenjot guna meningkatkan pendapatan kalangan bisnis dan penduduk.

Liu Aihua, juru bicara NBS, mengatakan bahwa implementasi putaran baru pembaruan peralatan berskala besar dan kebijakan tukar tambah (trade-in) barang konsumsi di China akan memberikan dorongan pada harga di industri-industri tertentu.

Didorong oleh pembaruan peralatan dan program tukar tambah barang, investasi untuk membeli peralatan, perkakas, dan instrumen pada H1 melonjak 17,3 persen (yoy), sementara penjualan retail peralatan listrik serta peralatan audio dan video di pedagang besar meningkat 3,1 persen (yoy), demikian data NBS.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024