KITB merupakan kawasan industri terdepan di Indonesia dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Utomo Charge+ sebagai mitra kluster komersial pertama di KITB untuk mempercepat transisi ke era mobilitas ramah lingkungan
Jakarta (ANTARA) - Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, yang direncanakan menjadi super electric mobility hub pertama di Indonesia, ditargetkan selesai dibangun pada kuartal II tahun depan.

PT KITB selaku pengelola kawasan industri tersebut menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan fasilitas itu di Jakarta, Jumat, dengan penyedia sistem pengisian daya kendaraan listrik PT Utomo Chargeplus Indonesia (Utomo Charge+).

“KITB merupakan kawasan industri terdepan di Indonesia dengan komitmen kuat terhadap keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan visi Utomo Charge+ sebagai mitra kluster komersial pertama di KITB untuk mempercepat transisi ke era mobilitas ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan PT KITB Indri Septa Respati.

Ia mengatakan bahwa kolaborasi tersebut merupakan wujud komitmen pihaknya untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia.

Pihaknya pun berharap bahwa fasilitas super electric mobility hub tersebut akan menjadi ikon baru mobilitas ramah lingkungan di Indonesia.

Managing Director Utomo Charge+ Anthony Utomo menuturkan bahwa pusat pengisian daya kendaraan listrik pertama di Indonesia tersebut rencananya mulai dibangun ada kuartal IV 2024 dan akan dilengkapi dengan 60 gun charging station.

Ia menyatakan bahwa dengan kemampuan ultra-fast charging, SPKLU ini mampu menampung berbagai jenis kendaraan listrik, mulai dari mobil listrik, bus komersial listrik, hingga truk listrik.

“Kami optimis kehadiran super electric mobility hub ini tidak hanya akan meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi para pengguna EV, tetapi juga akan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia,” ucapnya.

Anthony mengatakan bahwa pembangunan fasilitas tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk membangun 32 ribut unit SPKLU hingga 2030 untuk mengakomodasi potensi 2,2 juta unit kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat yang diproyeksikan akan beredar di Indonesia pada tahun tersebut.

Menurut dia, kehadiran super electric mobility hub di KITB merupakan langkah besar dalam meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia serta mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target energi bersih.

Ia menyatakan bahwa kendaraan komersial berbasis listrik dapat berkontribusi besar terhadap upaya dekarbonisasi di sektor industri karena memiliki emisi karbon yang rendah.

Tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku industri di Kawasan Industri Terpadu Batang, Anthony berharap fasilitas SPKLU tersebut dapat berkontribusi mengurangi emisi karbon pada sektor transportasi secara umum.

“Upaya ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi industri, tetapi juga menciptakan akses infrastruktur moda transportasi umum yang bersih dan berkelanjutan di sepanjang jalur Jakarta-Semarang,” imbuhnya.

Baca juga: Jumlah EV menentukan daerah prioritas pembangunan SPKLU tiang listrik
Baca juga: PLN gandeng 28 mitra badan usaha kembangkan SPKLU hingga home charging
Baca juga: AION dan PLN teken kerja sama bangun SPKLU di Jakarta


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024