Jadi, saya merasakan sekali bibit tidak ada, pupuk tidak cukup, pupuk datang tidak tepat waktu, itu bedanya seperti langit dan bumi, seperti hidup dan mati

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menekankan perlunya kecepatan penyaluran benih dan pupuk kepada petani demi meningkatkan produktivitas pertanian guna mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

Sudaryono di Jakarta Jumat, mengatakan bahwa dirinya yang terlahir dari keluarga petani begitu sangat memahami bagaimana perasaan ketika benih atau pupuk lambat diperoleh.

"Saya kira penting, saya sendiri berasal dari keluarga petani, Bapak/Ibu (saya) adalah keluarga petani. Kita ini merasakan, pupuk telat tiga hari seminggu, itu bedanya seperti langit dan bumi," katanya dalam kegiatan pisah sambut Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi kepada Sudaryono di Jakarta.

Menurutnya, pangan merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat, namun untuk menghasilkan hal itu dibutuhkan peran produktivitas dari petani. Oleh karena itu, dia menekankan perlunya mendukung petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

"Jadi, saya merasakan sekali bibit tidak ada, pupuk tidak cukup, pupuk datang tidak tepat waktu, itu bedanya seperti langit dan bumi, seperti hidup dan mati," tegasnya.

Karena itu, Sudaryono mengajak jajaran kerja di lingkup Kementerian Pertanian untuk mendukung penuh upaya swasembada yang saat ini tengah dijalankan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melalui penyediaan benih, pupuk, alsintan, dan juga solusi cepat pompanisasi.

Sudaryono juga menuturkan bahwa berbagai program tersebut harus dikerjakan secara cepat agar ke depan Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia.

Dia mengatakan pula, sektor pertanian adalah sektor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan ketahanan negara. Bagi dia, ketersediaan pangan tidak bisa dilihat dari satu sisi melainkan juga harus dikerjakan dari berbagai sisi.

Ia menegaskan bahwa kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani hal penting, karena menyangkut hidup jutaan masyarakat Indonesia.

"Kita adalah spesial, istimewa, karena langkah kita datang kantor telat lima menit, bisa jadi menimbulkan telat pupuk satu minggu, dua minggu bagi petani kita di lapangan. Artinya bahwa ketepatan, disiplin, kemudian terukur itu menjadi satu hal yang penting," tuturnya.

Selain itu, dia menegaskan bahwa dirinya siap memberikan yang terbaik untuk menyukseskan program Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Walaupun dia mengakui bahwa masih harus belajar banyak terkait birokrasi, struktur organisasi, manajemen dan lainnya di lingkup Kementerian Pertanian.

"Saya tentunya sebagai pejabat baru yang diamanatkan sebagai Wakil Menteri Pertanian, semangat saya datang ke sini adalah itikat baik, hati yang bersih, keinginan untuk mengabdi," kata Sudaryono.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024