Mimpi kita tahun 2045 nanti adalah Indonesia Emas terwujud. Kita dorong, kita punya perspektif yang sama, terutama dalam membangun desa
Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama PT Astra International Tbk sepakat untuk melanjutkan kolaborasi dalam membangun desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendes PDTT di Jakarta, Jumat, kesepakatan itu di bidang kesehatan, pendidikan, kewirausahaan, dan lingkungan untuk desa, perdesaan, daerah tertinggal, hingga transmigrasi.
 
Hal tersebut tertuang dalam dokumen kesepahaman bersama yang ditandatangani langsung oleh Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid dan Chief of Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah.
 
Taufik Madjid menyatakan kolaborasi dua pihak tersebut telah berhasil mencapai tujuannya sehingga harus berlanjut untuk memajukan lebih banyak desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.

Baca juga: Kemenko PMK: Semua pihak harus berkontribusi membangun desa
 
"Kita harus terus bersinergi mewujudkan cita-cita mandat konstitusi kita mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Taufik.
 
Kerja sama antara Kemendes PDTT dan Astra telah terbangun sejak beberapa tahun terakhir dengan salah satu programnya yakni Desa Sejahtera Astra yang dimulai pada 2018  di 34 provinsi dengan 180 kabupaten dan 1.196 desa.
 
Fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, ia menyebutkan 181.037 orang berhasil mendapatkan pekerjaan dengan 26.000 orang diantaranya mendapatkan lapangan kerja baru.

Baca juga: Kemendes: Jumlah desa sangat tertinggal turun menjadi 4.850 desa
 
Ia juga menambahkan hal tersebut sesuai dengan isu yang menjadi fokus pembangunan pemerintah yakni dalam bidang kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan perubahan iklim.
 
Pihaknya berharap seluruh desa yang menempati 91 persen dari total seluruh wilayah Indonesia tetap menjadi entitas penting dalam pembangunan nasional.
 
"Mimpi kita tahun 2045 nanti adalah Indonesia Emas terwujud. Kita dorong, kita punya perspektif yang sama, terutama dalam membangun desa," imbuhnya.
 
Ia meyakini ketika urusan desa selesai, maka urusan Indonesia yang lain akan bisa juga diselesaikan dengan baik.

Baca juga: Menyatukan data dengan Indeks Desa demi membangun Indonesia
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024