Sampai saat ini masih ada tiga sekolah (SMAN) yang masih kekurangan siswa
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan sebanyak tiga Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah ini masih mengalami kekurangan siswa didik baru Tahun Ajaran (TA) 2024/2025.

"Sampai saat ini masih ada tiga sekolah (SMAN) yang masih kekurangan siswa," kata Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman di Yogyakarta, Jumat.

Suhirman menyebutkan tiga sekolah itu yakni SMAN 1 Kokap dan SMAN 1 Samigaluh di Kabupaten Kulon Progo, serta SMAN Rongkop di Gunungkidul.

Menurut dia, tiga SMAN itu masih belum memenuhi kuota rombongan belajar (rombel) sesuai peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) minimal 20 siswa.

Baca juga: Disdikpora DIY: Syarat PPDB SMA/SMK zonasi radius tak hanya KK

"Masih kurang dari rombel. Misalnya daya tampungnya ada tiga kelas, ada satu kelas yang masih kurang," kata dia.

Dia memperkirakan kekurangan siswa itu antara lain karena minat siswa yang bisa dipengaruhi kondisi topografi atau akses lokasi yang tidak mudah. "Atau mungkin anak-anak itu juga memilih sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya," kata Suhirman.

Dia menampik bahwa kekurangan siswa itu dampak dari penerapan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Sebagai solusi, pihaknya telah meminta tiga SMAN yang belum terisi penuh kuotanya tersebut untuk membuka PPDB offline sampai pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berakhir.

Baca juga: Disdikpora DIY pastikan tidak ada pungutan PPDB

"Jadi yang belum dapat sekolah bisa kami informasikan bahwa masih ada SMAN Kokap dan SMAN Samigaluh di Kulon Progo dan SMAN Rongkop di Gunungkidul," kata dia.

Apabila sampai masa MPLS berakhir masih belum mendapatkan siswa baru, kata dia, untuk memenuhi kekurangan itu tiga sekolah terkait tetap diminta melanjutkan kegiatan belajar mengajarnya.

"Tidak memenuhi kuota minimal rombel tidak masalah. Berapa pun siswa, apapun kita guru-guru supaya menyesuaikan mata pelajarannya supaya anak-anak tetap terlayani dengan baik," kata Suhirman.

Baca juga: Banyak SMPN kurang murid, Pemkot Jambi buka penerimaan 1.628 siswa
Baca juga: Pemkot Madiun evaluasi SD minim murid

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024