Ancaman inflasi tinggi akibat bencana alam juga perlu diwaspadai...Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kembali melanjutkan penguatan ke posisi 4.652 poin meski dibayangi koreksi beberapa bursa global.
IHSG BEI dibuka naik 6,62 poin atau 0,14 persen menjadi 4.652,78. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,72 poin (0,22 persen) ke level 786,61.
"Secara teknikal IHSG BEI masih berpotensi mengalami kenaikan. Tetapi, mengingat posisinya yang sudah berada di area jenuh beli (overbought) dan mulai terkoreksinya beberapa bursa global dapat mengganggu laju indeks BEI," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, pelaku pasar diharapkan tetap selalu mewaspadai adanya potensi balik arah IHSG ke area negatif bila sentimen-sentimen yang ada tidak terlalu mendukung kenaikan.
Untuk pekan ini, lanjut dia, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian investor di antaranya data penjualan rumah AS dan China. Kemudian, data inflasi, kepercayaan konsumer, dan industri di negara-negara kawasan Euro.
Sementara itu, Head of Research Valbury Securities Asia, Alfiansyah mengatakan potensi kenaikan indeks BEI tertahan oleh faktor teknis karena IHSG telah jenuh beli.
"Ancaman inflasi tinggi akibat bencana alam juga perlu diwaspadai, karena dapat mempengaruhi suku bunga acuan bank, kredit konsumsi dan investasi. Hal itu selanjutnya akan berimplikasi pada tingkat konsumsi dan pertumbuhan perusahaan di sektor tertentu," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 202,88 poin (0,90 persen) ke level 22.365,36, indeks Nikkei naik 35,29 poin (0,24 persen) ke level 14.900,41 dan Straits Times menguat 5,47 poin (0,18 persen) ke posisi 3.105,58.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014