Jika ditemukan pelanggaran, kami memberikan surat peringatan tertulis. Kalau mengulangi lagi, kami memasukkan mereka ke daftar hitam

Medan (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan mengawasi ketat kinerja agen perjalanan resmi yang menjual tiket PT Pelni (Persero) di wilayah Sumatra Utara.

"Jika ditemukan pelanggaran, kami memberikan surat peringatan tertulis. Kalau mengulangi lagi, kami memasukkan mereka ke daftar hitam," ujar Kepala Cabang PT Pelni Medan Biwa Abi Laksana di Medan, Jumat.

Biwa melanjutkan saat ini ada sekitar delapan agen perjalanan resmi yang berhak menjual tiket kapal Pelni di Sumut.

Pengawasan agen-agen itu, kata dia, diintensifkan sejak tahun 2023. Hasilnya, Pelni Medan pernah melayangkan surat peringatan kepada salah satunya.

Agen tersebut, Biwa menjelaskan, menjual tiket yang tidak sesuai dengan identitas atau KTP penumpang.

Baca juga: Pelni Medan: KM Kelud akan jadi hotel terapung selama PON 2024

Baca juga: Pelni minta suntikan PMN 2025 Rp2,5 triliun untuk beli dua kapal baru

"Kami mengetahui hal itu ketika memeriksa boarding pass sebelum naik ke kapal. Makanya penumpang komplain karena dia tidak bisa masuk kapal," tutur dia.

Biwa pun mengingatkan semua mitra Pelni termasuk para agen perjalanan menjual tiket ke masyarakat sesuai dengan regulasi.

Tiket, dia menegaskan harus diperdagangkan dengan harga resmi. Identitas penumpang pun harus sesuai dengan KTP.

"Penjualan tiket wajib dilakukan sesuai ketentuan agar tidak merugikan penumpang," kata Biwa.

Dia menambahkan, pihaknya juga membuka diri untuk laporan dari penumpang terkait agen-agen "nakal".

Selain itu, Biwa juga mengingatkan masyarakat agar tidak membeli tiket Pelni dari media sosial karena dipastikan palsu.

"Kalau tertipu dengan tiket di media sosial, kami sulit melacaknya," ujar dia.

Pemasukan dari tiket penumpang memang penting untuk PT Pelni (Persero) termasuk Pelni Medan.

Pada Januari-Mei 2024, PT Pelni Medan meraup laba Rp23 miliar yang sekitar 70 persennya berasal dari penjualan tiket penumpang, kemudian muatan atau logistik 25 persen dan aktivitas komersial lima persen.

Baca juga: Pelni Medan raup laba Rp23 miliar pada Januari-Mei 2024

Baca juga: Pelni: Kapasitas KM Kelud dari Medan sudah penuh saat libur sekolah

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024