“Melalui WASH+, kami berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 6 tentang akses air bersih dan sanitasi dan nomor 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan,” ujar Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia Lucia Karina dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Tidak hanya pengembangan sarana sanitasi yang baik, ia menuturkan bahwa program tersebut juga memberikan pelatihan terkait pengelolaan sampah yang efektif serta pemanfaatan lahan terbatas untuk pertanian keluarga (micro-farming).
Pelatihan micro-farming tersebut, lanjutnya, diharapkan turut serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Baca juga: Program WASH UNICEF di NTB beri kontribusi untuk World Water Forum
Baca juga: YBM-BRILian gagas program WASH bantu air bersih masjid-mushala
Lucia mengatakan bahwa program tersebut merupakan wujud komitmen perseroan dalam mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta pemanfaatan air yang bertanggung jawab.
“Air adalah sumber daya vital bagi alam, masyarakat, dan produk kami. Program ini juga mendukung upaya kami mencapai 100 persen penggunaan air regeneratif di lokasi-lokasi utama,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa Desa Kutamaneuh dipilih sebagai lokasi proyek percobaan WASH+ setelah pihaknya melakukan survei di berbagai wilayah, di antaranya Bogor, Bekasi, dan Karawang.
Desa tersebut terpilih berdasarkan pertimbangan atas adanya kebutuhan mendesak terhadap akses sanitasi yang lebih baik serta terdapatnya komitmen masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kepala Desa Kutamaneuh Adang Esan menuturkan bahwa sanitasi merupakan salah satu permasalahan yang amat disoroti di desa tersebut.
“Kami menyadari bahwa akses sanitasi yang aman dapat membantu kami mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan asri. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program WASH+ ini sekaligus berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program agar bisa berjalan lancar dan sesuai harapan,” imbuhnya.
Baca juga: Gotong royong ciptakan Sumbawa Barat miliki air bersih, sanitasi layak
Baca juga: Kemendikbudristek: 3,1 juta siswa belum punya air bersih di sekolah
Baca juga: USAID IUWASH Tangguh - lima daerah di Sulsel kerja sama sanitasi aman
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024