“Nah, saya mendorong supaya pendapatan lebih tingkatkan lagi, di antaranya dengan menghidupkan sektor swasta. Jadi, dibuat baik untuk pengusaha, bukan hanya besar, sedang, kemudian menengah, kecil, dan termasuk yang pedagang harian ultra mikro,”
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memacu pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Jawa Barat agar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mengoptimalkan penggunaan anggaran.
Meski realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) relatif bagus, tapi masih ada beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat yang di bawah nasional.
“Nah, saya mendorong supaya pendapatan lebih tingkatkan lagi, di antaranya dengan menghidupkan sektor swasta. Jadi, dibuat baik untuk pengusaha, bukan hanya besar, sedang, kemudian menengah, kecil, dan termasuk yang pedagang harian ultra mikro,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Oleh karena itu, dia mendorong kepala daerah agar terus berupaya menghidupkan sektor swasta.
Hal ini dapat dilakukan dengan membuat birokrasi pelayanan yang tidak berbelit-belit dan memberikan akses perbankan kepada pelaku usaha.
Terlebih, Bank Daerah Jawa Barat merupakan salah satu bank yang dinilai paling sehat di Indonesia.
“Otomatis ini juga bisa jadi peluang untuk memberikan kredit dengan biaya ringan kepada yang kurang mampu,” ujarnya.
Bila sektor swasta ini hidup, sambung dia, maka akan berdampak terhadap meningkatnya retribusi maupun pendapatan dari pajak.
Dengan demikian, PAD yang diterima juga tinggi, sehingga tidak terlalu bergantung pada dana transfer pemerintah pusat.
“Dana transfer ini kalau nanti terlalu mengandalkan dari pusat, kalau ada pendapatan pusat berkurang otomatis nanti akan dipotong di daerah,” jelas Tito.
Selain itu, dirinya menekankan agar Pemda di Provinsi Jawa Barat dapat menggunakan anggaran secara efisien.
Tito meminta realisasi belanja tidak menumpuk di akhir tahun, tetapi dibuat target per tiga bulan atau empat bulan. Ini penting dilakukan untuk menjaga peredaran uang di masyarakat.
Peredaran tersebut perlu dijaga karena akan mendorong sektor swasta sekaligus memperkuat daya beli masyarakat. Terlebih, kuatnya daya beli akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.
“Kalau konsumsi rumah tangganya turun, maka pertumbuhan ekonominya melamban artinya. Oleh karena itulah belanjanya harus efisien, pendapatannya harus ditingkatkan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Mendagri juga menekankan pentingnya Pemda di Jawa Barat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai program pendidikan maupun kesehatan.
“Kalau kita generasi muda Jawa Barat ini terlatih, terdidik, punya keahlian, sehat mereka ya, maka otomatis ini akan menjadi modal yang sangat penting sekali untuk membangun Jawa Barat, sambil tentunya kita membuka lapangan kerja,” pungkas dia.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024