Yang paling signifikan terjadi transaksi sampai ke luar negeri dalam dua tahun terakhir produk UMK adalah produk Indang Apang Galeri.
Palangka Raya (ANTARA) - Produk berbahan dasar rotan olahan usaha mikro kecil (UMK) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), binaan Pertamina berhasil menembus pasar luar negeri.

"Yang paling signifikan terjadi transaksi sampai ke luar negeri dalam dua tahun terakhir produk UMK adalah produk Indang Apang Galeri," kata Fasilitator Rumah BUMN Pertamina Agus Lindri, di Palangka Raya, Jumat.

Agus yang juga Supervisor Rumah BUMN Palangka Raya ini menerangkan, di antara negara tujuan penjualan produk berbahan dasar rotan itu adalah Amerika Serikat, Jepang, China, dan Turki. Kemudian saat ini pemilih Indang Apang Galeri juga tengah melakukan negosiasi dengan pembeli dari Chile.

"Kami dampingi sejak masa pandemi. Kami dampingi, kami kasih masukan dan carikan pembeli, kami ajak pameran di skala nasional hingga akhirnya sampai mendapat pembeli dari luar negeri," kata Agus.

Pernyataan itu diungkapkannya di sela pelaksanaan Pertamina UMK Academy yang dilaksanakan di Rumah BUMN Palangka Raya. Para peserta pada program ini merupakan penggiat UMK unggulan yang berhasil terpilih dari 8.000 UMK se-Indonesia yang telah mendaftar.

"Dari 8.000 UMK se-Indonesia yang telah mendaftar, berhasil dikurasi menjadi 1.600 peserta Pertamina UMK Academy. Untuk regional Kalimantan total ada 200 UMK dan khusus dari Palangka Raya ada 30 peserta," kata Agus.

Dari Pertamina UMK Academy ini, nantinya para peserta regional akan dipilih kembali untuk lolos di UMK Academy Skala Nasional. Pada program skala nasional, para peserta akan mendapatkan sejumlah materi yang disesuaikan dengan masing-masing kondisi dan kebutuhan UMK.

Diketahui bersama dalam kemajuan ekonomi Indonesia, peran UMK begitu penting, salah satunya sebagai penyumbang devisa pada negara.

"Untuk itu, sesuai tujuannya, Pertamina UMK Academy menjadi salah satu sarana bagi Pertamina dalam mendukung kemajuan serta perkembangan UMK. Pertanian berupaya untuk menjadikan UMK ini naik kelas," katanya pula.

Pemilik Indang Apang Galeri Amelia Agustina mengatakan, kehadiran Pertamina melalui berbagai program termasuk Pertamina UMK Academy menjadikan dirinya semakin bersemangat untuk mengembangkan dan menaikkan kelas usahanya.

Bahkan pada 2023 lalu, ada pembeli dari Jepang, Amerika Serikat, China, dan Turki dan saat ini tengah melakukan negosiasi dengan pembeli dari Chile.

"Di antara produk yang tembus luar negeri ini seperti card border dan laporan buku agenda. Mereka minta kombinasi rotan dengan kulit asli. Mereka custom," katanya pula.

Dia pun mengaku, mengikuti sejumlah kegiatan dari Pertamina mulai dari pelatihan manajemen, teknik penjualan, konsultasi terkait kendala dan pengembangan usaha.

"Kami juga mendapat masukan jika ada kendala serta banyak lagi manfaatnya. Kami juga diajak berpartisipasi dalam event lokal, regional dan nasional," kata Amel.

Dia menerangkan, produk Indang Apang Galeri sendiri berfokus pada kriya atau produk kerajinan tangan dan fashion berbahan dasar rotan yang dipadukan dengan bahan kulit asli ataupun kulit sintetis.

"Ada tas, sepatu, baju, dompet, gantungan kunci dan lainnya. Untuk produk ada yang standar buatan kami, namun kami juga menerima produk custom sesuai permintaan pelanggan," katanya lagi.

Pemilik usaha lain dengan merek dagang Omah Mus, Siti Muslichatun mengatakan, kenal dan bergabung dengan program pengembangan UMK Pertamina sejak 2019.

"Saya mengikuti pelatihan peningkatan kualitas produk, pelatihan pemasaran, pelatihan manajemen pengelolaan usaha dan lainnya," katanya pula.

Sampai akhirnya, produk "handmade" berbasis aksesoris berbahan dasar bebatuan dan akrilik milik Muslichatun menembus pasar nasional, terutama di wilayah Kalimantan, Jawa hingga Sumatera.
 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024