Resmi hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar
Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mengajak publik tidak berspekulasi terkait penyebab heli jatuh di Kuta Selatan, Badung, Provinsi Bali sampai ada keterangan resmi dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Resmi hanya dari KNKT yang memeriksa, jadi belum bisa dikatakan benar setiap info yang beredar," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso di Jakarta, Jumat.

Terkait untuk kondisi penumpang, ia memastikan bahwa mereka yang merupakan Warga Negara Australia, pilot dan kru penerbang selamat, sudah dievakuasi oleh personel Kantor SAR Bali dan dalam penanganan medis rumah sakit.

Pusat komando operasi Basarnas di Jakarta menerima laporan bahwa satu unit helikopter dengan nomor penerbangan PK-WSP dilaporkan jatuh (crash landing) di kawasan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, pada Jumat pukul 15:27 Wita.

Baca juga: Kemenhub: Helikopter jatuh di Bali ditumpangi lima orang

Helikopter dari operator "Bali Heli Tour" tersebut jatuh di antara tebing batu tinggi hingga bagian ekornya putus dan bagian depan hancur menghantam tebing.

Peristiwa itu terjadi ​​​​​​beberapa saat setelah heli lepas landas, pada pukul 14:33 Wita ​​​​dari landasan heli Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Menerima laporan itu dua regu tim Kantor SAR Bali langsung bertolak ke lokasi kejadian. Mereka dilengkapi peralatan SAR unit kecelakaan pesawat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi person on board (PoB) yang dalam kondisi terluka.

Identitas mereka adalah Dedi Kurnia dan Oki (selaku pilot dan kru penerbangan).

Kemudian, Eloira Decti Paskilah (Penumpang Warga Indonesia), Russel James Harris, dan Chriestope Pierre Marrot Castellat (Penumpang Warga Negara Australia) yang dibawa langsung ke rumah sakit dan saat ini masih dalam perawatan.

Baca juga: Kemenhub: Helikopter jatuh di Bali akibat terlilit tali layangan
Baca juga: Basarnas Bali evakuasi korban helikopter jatuh di Pecatu


 

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024