Secara mental, para pemain juga mampu bangkit dan mengejar ketertinggalan tersebut. Hasilnya luar biasa."
Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional basket putra Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi juara Liga Basket Mahasiswa (Lima) 2013/2014 setelah dalam final di GOR UNY Yogyakarta, Minggu, menang atas Universitas Esa Unggul Jakarta, 76-65.
Hasil yang diraih tim putra Ubaya ini terasa istimewa karena mampu menjadi obat setelah sebelumnya tim putri Ubaya harus menyerah dari tim yang juga berasal dari Surabaya yaitu Unair dengan skor 49-65.
Perjuangan anak asuh Wellyanto untuk meraih kemenangan bukan perkara mudah. Lawannya yaitu Universitas Esa Unggul merupakan salah satu tim kuat dan memiliki pemain yang mempunyai kemampuan merata.
Di kuarter pertama Yericho Tuasela dan kawan-kawan mampu unggul 20-14 atas Universitas Esa Unggul. Namun, kondisi ini tidak terjadi di kuarter dua, The Swans (julukan tim Universitas Esa Unggul) mampu bangkit dan membalikkan kedudukan menjadi 32-29.
Berbalik ungggul membuat Suhandi dan kawan-kawan mampu mengontrol jalannya pertandingan meski Ubaya juga memberikan perlawanan yang tidak kalah sengit. Di kuarter tiga tim asal Jakarta ini masih tetap unggul 51-48.
Tidak ingin kalah, tim asal Surabaya ini mencoba untuk bangkit. Yericho Tuasela dan kawan-kawan langsung menekan dan meminimalisir kesalahan. Hasilnya cukup efektif dan anak asuh Wellyanto itu akhirnya mampu menyamakan kedudukan menjadi 53-53.
Mampu menyamakan kedudukan membuat Ubaya tampil beringas. Tim asal Surabaya ini terus tampil menekan. Kondisi ini membuat tim Universitas Esa Unggul sulit berkembang. Akhirnya Ubaya mampu mengakhiri pertandingan dengan skor 74-65 dan memastikan diri sebagai juara Lima putaran kedua.
Kemenangan Ubaya atas Universitas Esa Unggul disambut dengan gembira oleh sang pelatih, Wellyanto. Menurut dia, kemenangan ini diraih dengan kerja keras. Apalagi mental anak asuhnya dinilai sudah jatuh terutama di kuarter awal.
"Secara mental, para pemain juga mampu bangkit dan mengejar ketertinggalan tersebut. Hasilnya luar biasa," kata Wellyanto.
Sementara itu asisten pelatih Universitas Esa Unggul, Abrizalt mengatakan, kekalahan anak asuhnya dari Ubaya tak luput dari tidak lengkapnya pemain yang dimiliki salah satunya tidak adanya big men.
"Ketiadaan,big man menjadi penyebab utama kekalahan kali ini. Tapi kami tidak kecewa dengan hasil ini," katanya.
Menurut dia, hasil yang diraih tim basket putra Universitas Esa Unggul pada Lima putaran dua ini dinilai cukup bagus dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada Lima 2013, tim asal ibukota ini hanya berada di peringkat empat. (B016/I015)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014