Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjajaki peluang kerja sama untuk mengomersialisasi hasil riset dan inovasi sebagai upaya menciptakan sumber ekonomi baru dan meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa selama ini banyak UMKM di Indonesia yang didirikan tanpa didasarkan pada hasil riset dan inovasi. Hal ini menyebabkan usaha mereka sulit berkembang optimal.

“Kami ingin kerja sama dengan BRIN untuk mengomersialisasi hasil riset. Saya ditugaskan Presiden supaya ada terobosan di bidang ekonomi. Jadi kalau hasil riset ini bisa dikomersialisasi kita sudah punya ekosistemnya, sehingga kita tinggal menghubungkannya," kata Teten dalam kunjungannya ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno di Cibinong Bogor, Jumat, dikutip dari siaran persnya.

Teten mengatakan selama ini ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang oleh industri manufaktur yang bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan sawit. Padahal masih banyak sumber daya lain yang potensial untuk digarap dan dikembangkan sebagai sumber ekonomi baru.

Masalah lainnya, inovasi teknologi digital dari para startup lebih dominan menyasar untuk kebutuhan pembayaran dan e-commerce. Padahal diperlukan terobosan untuk menyediakan perangkat teknologi yang dapat memfasilitasi sektor produksi berupa pertanian, perikanan, dan perkebunan.

Ini terjadi karena mayoritas startup tersebut lahir tidak didasarkan dari hasil riset yang mendalam, kata dia.

Teten berharap UMKM dan startup di Indonesia dapat mereplikasi ekosistem bisnis UMKM di Korea, Jepang, Belanda, dan Australia, yang didasarkan pada hasil riset sehingga mampu menciptakan sumber ekonomi baru.

Teten berharap kerja sama dengan BRIN dapat membantu UMKM dan startup di Indonesia untuk mereplikasi ekosistem bisnis UMKM di negara lain seperti Korea, Jepang, Belanda, dan Australia yang didasarkan pada hasil riset.

Kepala BRIN, L.T. Handoko, menyambut baik inisiatif Teten dan menyatakan kesiapan BRIN untuk bersinergi dengan Kemenkop UKM. BRIN memiliki berbagai fasilitas riset dan pengembangan (R&D) dan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM dan startup untuk mengembangkan produk dan usahanya.

“Kami juga mengundang para mitra dari pelaku usaha untuk hadir di sini termasuk mengundang investasi asing mau datang ke sini bukan untuk berjualan formulanya tapi menjadikan tempat kami sebagai pusat R&D," kata Handoko.

KST Soekarno dinilai sangat cocok untuk tempat pengembangan startup dan kewirausahaan nasional karena memiliki fasilitas yang modern. KST ini dilengkapi laboratorium dan fasilitas penelitian canggih yang dapat digunakan untuk pengembangan uji produk.

KST Soekarno juga siap memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan dan hibah riset. KST Soekarno ini juga memiliki akses terhadap sumber daya dan jaringan yang sangat luas sehingga memungkinkan bagi UMKM, startup, dan wirausaha untuk berkembang.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024