Perkembangan itu tidak hanya membantu individu, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM
Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara menyatakan bahwa perkembangan industri keuangan nonbank (IKNB) di wilayahnya positif untuk UMKM.

"Perkembangan itu tidak hanya membantu individu, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM," ujar Kepala Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien di Medan, Jumat.

Khoirul melanjutkan, perkembangan itu salah satunya dapat dilihat dari nilai piutang IKNB Sumut yang sampai Maret 2024 tercatat Rp23,04 triliun atau bertumbuh 13,46 persen secara "year on year" (yoy).

Menurut OJK, kenaikan piutang tersebut didukung pertumbuhan pembiayaan produktif yang mencapai 43,44 persen yoy atau dibandingkan Maret 2023.

Bila dibedah, pembiayaan produktif itu termasuk modal kerja dan investasi yang masing-masing meningkat 20,25 persen dan 15,67 persen yoy.

"Sementara risiko pembiayaan bermasalah atau NPF (non performing finance) terkendali di level 2,07 persen," kata Khoirul.

Hingga Maret 2024, pembiayaan ventura juga bertambah yakni naik 14,24 persen secara yoy dengan nilai pembiayaan Rp415 miliar.

Berikutnya, kinerja pembiayaan daring atau fintech peer to peer (P2P) lending sampai April 2024 pun bergerak positif dengan kenaikan outstanding pinjaman naik 40,24 persen dibandingkan April 2023 dengan nilai keseluruhan Rp1,95 triliun.

Risiko pembiayaan keseluruhan (TWP90) juga bertengger di peringkat aman yakni 1,56 persen.

"Pertumbuhan ini menandakan adanya peningkatan inklusi keuangan, dengan teknologi yang memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh institusi keuangan konvensional," tutur Khoirul.

Berikutnya, performa pinjaman dari Lembaga Keuangan Mikro dan Bank Wakaf Mikro Sumut dianggap baik karena penyaluran pembiayaan bertumbuh 28,93 persen yoy dan nilai sekitar Rp6,06 miliar sampai Mei 2024.

Aset Lembaga Keuangan Mikro pun naik 9,37 persen dibandingkan Mei 2023 dengan nilai Rp10,65 miliar.

"Lalu, untuk entitas pergadaian di Sumut yang terdiri dari PT Pegadaian dan 18 perusahaan gadai swasta, sudah memberikan pinjaman Rp4,58 triliun sampai April 2024 atau tumbuh 21,20 persen yoy," ujar Khoirul.

Dia menambahkan, pada periode Mei-Juni 2024, ada tiga perusahaan gadai swasta baru di Sumut yang terdaftar di OJK sehingga total gadai swasta di wilayah itu ada 21 perusahaan.

Khoirul menyampaikan bahwa kondisi tersebut menandakan perkembangan positif pada sektor bisnis dan pemberdayaan masyarakat terutama bagi kelompok dengan pendapatan menengah ke bawah di Sumut.

Baca juga: OJK Sumut menindaklanjuti 655 pengaduan Januari-Juni 2024 
Baca juga: OJK: Perbankan di Sumut stabil dengan modal dan likuiditas terjaga

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024